Kata adalah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem atau gabungan morfem. Berikut data yang menunjukkan peristiwa campur kode berwujud kata.
"....Walaupun yang dialami Rasullah tidak sama dengan kita. Selama perjalanan ditempuh dalam lail. Laila bukan semalam suntuk, semalam penuh, hanya sebagiian malam kecil ...". (data 5)
Campur kode berwujud kata pada data di atas ditandai dengan penggunaan bahasa arab yaitu kata lail artinya malam Gus Akim Suudi secara spontan dan refleks menuturkan kata bahasa arab tersebut karena Gus Akim Suudi tergolong sebagai orang multilingual karena beliau orang asli Pekalongan yang sebenarnya guru bahasa Inggris dan juga berprofesi sebagai ustad sehingga sudah menjadi kebiasaan menyisipkan unsur bahasa asing dalam ceramahnya.
"....Isra Miraj, kenapa dikatakan peristiwa yang spektakuler luar biasa karena perjalanan Rosulullah  shallallahu alaihi wasallam menembus tiga dimesnsi sekaligus. Yang pertama dimensi semua orang bisa ke sana, asalkan ada syaratnya? Opo nyelengi alias nabung. Njih nopo mboten?....". (data 3)
Campur kode berwujud kata pada data di atas ditandai dengan penggunaan kata bahasa Jawa yaitu Nyelengi  artinya nabung.
2. Penyisipan Unsur-unsur yang Berwujud Frasa
Frasa adalah satuan gramatikal terkecil yang terdiri atas satu kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa. Berikut data yang menunjukkan campur kode  yang berupa penyisipan unsur berwujud frasa.
"....Untung bapake sing jenenge Solihin....". (data 6)
Pada data di atas termaksud campur kode berwujud frasa yang ditandai dengan penggunaan bahasa Jawa yaitu Bapake sing jenenge artinya saudara Bapaknya yang bernama.
"....Gusti Allah undang-undang, ijik dolanan hp, hpne pateni...". (data 7)
Pada data di atas termaksud campur  kode berwujud frasa yaitu Ijik dolanan dan hpne pateni frasa ini dalam bahasa Jawa artinya masih bermain dan hpnya dimatikan. Gus Akim Suudi menuturkan frasa tersebut secara spontan dan refleks. Hal ini dikarenakan Gus Akim Suudi ingin memadupadankan antara isi dengan pesan yang ingin beliau tujukan untuk pendengar yang maih usia SMP.