3.Plot Titik-Titik
Plot titik-titik yang mewakili komposisi sistem pada diagram Terner.
4.Hubungkan Titik-Titik Hubungkan titik-titik tersebut dengan garis-garis yang sesuai untuk membentuk batas antara fasa-fasa yang berbeda.
Contoh Penerapan Diagram Terner dalam Kimia
Salah satu contoh penerapan diagram Terner adalah dalam analisis sistem pelarut-terlarut pada suatu reaksi kimia. Dengan menggunakan diagram Terner, kita dapat memahami distribusi relatif dari pelarut, terlarut, dan produk reaksi dalam berbagai kondisi, yang penting untuk pengembangan proses dan optimasi reaksi kimia.
Praktikum Diagram TernerÂ
Dengan tujuan
1.Untuk mengetahui gambar diagram fasa pada 3 komponen dengan suhu yang didapat
2.Untuk mengetahui volume akhir dari percobaan
Alat dan Bahan
Alat
1.Pipet Tetes 3 buah
2.Labu Erlenmeyer 6 buah (250ml)
3.Buret 1 buah (50ml)
4.Corong Kaca 1 buah
5.Klen dan status 1 buah
Bahan
1.H2O (Aquades)
2.ChCl3(Kloroform)
3.Ch3COOH(Asam Asetat Glasial)Â
Prosedur Kerja
1.Dibuat 9 macam larutan A dan B yang saling larut dalam labu ertenmeyer yang bersih, kering dan tertutup perbandingan komposisi antara zat A dan zat B yaitu: labu 1,1:9; labu 2,2:8; labu 3, 3: 7; labu 4,4:6 ;labu 5,5:5;labu 6, 6:4;labu 7, 7:3; labu 8, 8:2;labu 9,9:1.
2.Ditrasi tiap campuran dalam labu I s/d zat c sampai tepat timbul kekeruhan dan dicatat jumlah volume zat a yang digunakan dititras dengan pelan-pelan.
3.Dilakukan semua pengukuran, volume dengan buret.
4.Ditentukan rapat massa masing-masing cairan murni A,B dan C
5.Dicatat suhu kamar sebelum dan sesudah percobaan.