Mohon tunggu...
Sri Arum Anjan Lestari
Sri Arum Anjan Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Moral Dalam Pandangan Lawrence Kohlber

18 Januari 2025   13:07 Diperbarui: 18 Januari 2025   13:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

muda daripada yang dinyatakan oleh Kohlberg. Bahkan anak seusia 6 tahun telah

mempertimbangkan rasa keadilan hokum, tujuan sosialnya, dan potensi pelanggaran terhadap

kebebasan dan hak individual dalam mengevaluasi apakah hukum tersebut "baik" atau "buruk"

dan apakah hukum tersebut harus ditaati atau tidak.17

Kritik mengklaim bahwa pendekatan kognitif terhadap penalaran moral kurang

memberikan perhatian kepada nilai penting emosi. Aktivitas moral, tidak hanya dimotivasi oleh

pertimbangan abstrak seperti keadilan, tetapi juga emosi seperti empati, rasa bersalah, rasa

sedih, dan internalisasi norma prososial lainnya. Beberapa teoretikus, (Gibbs, 1991 dalam

Diane E. Papalia) mencoba mensintesis pendekatan perkembangan kognitif Kohlberg dengan

peran emosi dan teori wawasan sosialisasi.18 Kohlberg sendiri tidak menyadari bahwa faktor

non kognitif seperti perkembangan emosi dan pengalaman hidup mempengaruhi penilaian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun