Fajar pagi menyingkap keheningan
Berlari gelap dari peraduan
Ku dengar riuhmu menanyakan
Sampai kapan gontai ini kau rasakan?
Aku berucap pada jingganya senja
Mendung berkelakar menunjukkan lakunya
Ramai derap-derap langkah kata
Mengumpat, mengumbar hinaan sesukanya.
Kau menyuruhku untuk berlakuÂ
Berisik menjawab cercaan pilu
Lalu aku pun berucap,
"Apa tidak malah tercipta pengap?"
Kemudian kau pun terdiam
Entah berpikir atau menyesalkan.
"Tak apa, aku sudah terbiasa."
jawabku seadanya.
Kau pun pergi meninggalkan sejuk pagi
Menggelegar ku dengar petirmu dari sini
Kau kumpulkan ribuan jejak-jejak tabu
Lalu kau semai benih memekar pilu.
Setelah lama terbelenggu
Aku pun beranjak tahu
Senyummu tak lebih dari pisau pengupas kalbu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI