Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Prahara Menjelang Janji Suci

20 Januari 2025   01:58 Diperbarui: 20 Januari 2025   01:58 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Ternyata penolakan Nanna di saat menghitung hari pernikahan dipicu oleh ejekan Jama tanpa sengaja menyebut Nenek Labbang- nama Neneknya Anto menderita penyakit kandala. Saat itu Nanna dan Jama asyik bermesraan di pondok yang berada di tengah kebun kedelai milik ayah pemuda itu. Jama tertawa terbahak-bahak menggoda kekasihnya.

"Sebenarnya aku sangat sedih bakal kehilangan dirimu Jama."

"Kamu tidak akan kehilangan diriku, asalkan kamu mau mengikuti semua arahanku..."

Nanna mengernyitkan keningnya, bingung mendengar permintaan Jama.

"Arahan apa itu?"

"Kamu menikah dengan Anto dan hubungan kita tetap berjalan seperti biasa. Aku pikir pondok bambu ini selalu merindukan kehadiran dirimu bersamaku. Hahahahaha..." tawa Jama menggelegar mengejutkan gerombolan burung pipit yang hendak hinggap di titian bambu. Nanna memandang penuh senyum lelaki yang duduk di sebelahnya. Dia sudah lama kenal dengan Jama dan menyukai perangai culas yang dipunyai lelaki itu. Hari ini Jama terlihat sangat tampan dengan kemeja dan celana jeans 'cakar' yang dibelinya di pasar Toddopuli. Cakar adalah istilah untuk pakaian bekas impor yang dibawa masuk ke kota Makassar. Perempuan itu menghela nafas, membiarkan angin kebun membelai wajahnya yang berbedak dan gincu tebal warna menyala.

"Ceritanya aku tetap menikah dengan Anto, begitu maksudmu?"

"Tepat sekali."

"Bagaimana dengan hubungan kita?"

"Kita tetap lanjut bertemu seperti biasa, tapi kamu harus membawa pembeli rokok setiap kali berjumpa denganku di sini," Jama menggerakkan  ibu jari dan telunjuknya secara bersamaan. Nanna tertawa lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun