Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Panggilan Dari Kebun Kopi

14 Januari 2025   14:43 Diperbarui: 14 Januari 2025   14:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://easy-peasy.ai/ai-image-generator/images/ethiopian-woman-coffee-farmer-harvesting-lush-landscape

"Kau kenapa Indang? Sakit?" Tanta Sali bertanya cemas.

"Tadi dia makan apa di kebun kopi?" Tanta Sali bertanya pada Om Rundu yang cengengesan.

"Kami tadi temukan banyak tai luak, iya toh Indang?"

"... dan tai luak itu aku olah, jadinya ini..." Om Rundu memamerkan isi teko yang dibawanya. Ternyata benarlah cerita Indo'. Indang sudah melihat kesaktian luak mengubah biji kopi di kebunnya menjadi komoditi berharga mahal.

"Bagaimana dengan kebun kopi peninggalan Indo'? Apakah kau mau tetap mengelolanya? Jika tidak, kebun kopi itu dibiarkan sampai ada orang yang berminat membelinya. Butuh biaya besar meremajakan kebun kopi yang pohonnya kurang produktif," terdengar perlahan suara Tanta Sali.

"Aku mau memberdayakan para luak untuk meningkatkan kualitas kopi yang kuhasilkan," Indang mengangguk mantap (srn).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun