"Kamu mengenal diriku?" dia bertanya heran. Lelaki itu tersenyum ramah dan menganggukkan kepalanya dengan hormat.
"Selamat datang di Amarta, negeri segala kedamaian. Kamu adalah penyelamat kami dari kejahatan Zarek Nocturne."
"Kamu mengenal Zarek Nocturne?" Himeko bertanya takjub yang dijawab dengan anggukan pasti.
"Namaku Wolfram, aku adalah penyihir putih, guru Zarek Nocturne. Dia adalah murid pengkhianat yang telah menghancurkan padepokan milikku. Semua muridku terbunuh karena dia ingin merebut Bola Emerald untuk memperpanjang umurnya."
"Aha... aku ingat sekarang. Tadi aku dikejar serombongan lelaki karena dituduh mencuri Bola Emerald milik Yang Mulia Zarek Nocturne. Siapakah para lelaki itu?"
"Mereka adalah pengawal Zarek Nocturne yang telah menghancurkan semua milikku. Mereka mengincar barang  ajaib yang terdapat di dalam sakumu," lelaki itu menunjuk ke saku milik Himeko. Gadis itu segera merogoh sakunya dan terkejut melihat sebuah bola ajaib yang memancarkan cahaya warna hijau.
"Inikah Bola Emerald yang diinginkan oleh Zarek Nocturne?"
Lelaki itu menganggukkan kepalanya.
"Mengapa barang ini ada padaku?" Himeko bertanya tidak mengerti.
"Tampaknya kamu harus bersalin rupa dahulu. Kamu terlalu kotor untuk duduk di meja makanku," segera Wolfram menjentik udara dan Himeko telah mengenakan sepasang pakaian bersih lengkap dengan sepatunya. Himeko terpekik takjub melihat dirinya telah mengenakan sebuah gaun panjang berkilauan.
"Bagaimana engkau melakukannya Wolfram?"