Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Inovasi Limbah Plastik untuk Koleksi Serangga

16 September 2024   16:13 Diperbarui: 21 September 2024   13:48 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yellow trap (Nur Ana Sari,2015)

Berdasarkan hasil pemantauan serangga di lahan kangkung varietas Serimpi dengan menggunakan limbah plastik (pitfall trap dan yellow trap) menunjukkan bahwa barang bekas dapat menjadi bermanfaat sangat tergantung kepada kreativitas pengelolanya.

Berdasarkan pada hasil penelitian Aminah dan Nasruddin (2019) yang dilakukan di lahan bayam, perangkap jebakan atau pitfall yang terbuat dari gelas plastik bekas air minum sangat efektif dalam pemantauan serangga yang hidup di permukaan tanah.

Semut yang berasal dari famili Formicidae dan berperan sebagai serangga predator di permukaan tanah lebih banyak terperangkap dalam pitfall trap.

Semakin tinggi jumlah arthropoda atau serangga predator yang terperangkap dalam jebakan menunjukkan bahwa mereka sangat mobile dalam mencari mangsa. Fluktuasi populasi serangga hama dan predator sering sekali dijumpai di lahan yang diaplikasi dengan pestisida kimiawi.

Hal ini disebabkan oleh penggunaan pestisida kimiawi sebagai pengendalian utama serangga yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat direkomendasikan efektivitas penggunaan pitfall trap dan yellow trap terbuat dari produk limbah plastik menunjukkan validitas hasil monitoring serangga di lahan bayam dan kangkung yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa tidak selamanya  limbah plastik  menimbulkan masalah jika dapat dikelola secara bijaksana.

Terkait dengan pemanfaatan limbah plastik sangat diperlukan sosialisasi dan edukasi meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan lingkungan.

Salah satu contohnya adalah: edukasi kepada murid PAUD/TK dan SD tentang menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

Beberapa kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan limbah plastik yang dapat disulap menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis tinggi dengan cara: 1) membuat kerajinan tangan berupa bebungaan dan hiasan dinding yang dapat dijual dalam pameran UMKM; 2) pipet/sedotan bekas minuman dibuat menjadi taplak meja; dan 3) pembuatan briket dari botol bekas (srn). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun