Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sembelit Lewat karena Kangkung Darat

16 Februari 2023   15:07 Diperbarui: 20 Februari 2023   11:20 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun tanaman yang lubang atau hilang separuh karena dimakan menyebabkan terganggunya proses fotosintesis. Terhambatnya fotosintesis terjadi karena kondisi daun yang luka mengakibatkan tanaman kekurangan nutrisi. Luka yang ditinggalkan belalang harus segera dipulihkan oleh tanaman supaya tidak terinfeksi oleh mikroba penyebab penyakit tanaman.

Serangga hama yang menyerang tanaman petani harus segera dikendalikan sesegera mungkin supaya tidak mempengaruhi hasil panen. Cara pengendaliannya variatif, dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: kultur teknis, pengendalian mekanis, pengendalian secara biologis atau hayati dengan menggunakan musuh alami serangga hama (predator) dan pestisida kimiawi.

Dari berbagai cara pengendalian yang ditawarkan, teknik aplikasi kimiawi menggunakan pestisida adalah cara paling umum dipakai. Material mengandung bahan kimiawi sangat beracun banyak diperdagangkan secara komersil dan cepat sekali terlihat hasilnya. Sayangnya teknik pengendalian ini sangat berbahaya untuk makhluk hidup karena menimbulkan pencemaran tanah dan air.

Cara pengendalian biologis memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan pestisida kimiawi karena menunggu stabilnya populasi musuh alami atau predator mengikuti laju pertumbuhan serangga hama yang dimakannya. Laba-laba, kumbang tanah, capung dan semut adalah predator yang sangat lazim ditemukan di habitat pertanian. Perilaku makan predator yang tergolong buas memangsa serangga hama berpotensi menurunkan serangan serangga perusak tanaman.

Menurut Sri Nur Aminah dkk. (2023), jumlah predator yang menjadi musuh alami paling banyak ditemukan pada tanaman kangkung darat yang dibudidayakan tanpa menggunakan jarak tanam (sekitar 1,45 ekor). Penanaman tanpa jarak tanam adalah biji kangkung darat langsung disebarkan ke tanah. Jumlah predator paling rendah ditemukan perlakuan berjarak tanam 5cmx5cm sebanyak 1,32 ekor.

Musuh alami berupa predator yang dominan ditemukan di lahan kangkung penelitian adalah: laba-laba dan kumbang bintik famili Coccinellidae. Setiap petani menghendaki panen memuaskan untuk tanaman yang telah dibudidayakannya supaya tertutup semua biaya yang telah dikeluarkannya.

Hasil panen tertinggi ditunjukkan oleh jarak tanam 5cm x 5 cm sebanyak 13.1 kg, panen terendah pada perlakuan tanpa jarak tanam yaitu 11,3 kg.

Seperti halnya manusia, walaupun biji tanaman berasal dari induk yang sama pasti mempunyai perbedaan dengan saudaranya saat tumbuh menjadi dewasa.

Perbedaan ini berdasarkan pada kondisi genetik yang memengaruhi pertumbuhan secara internal dan lingkungan tempat tumbuhnya yang berperan sebagai faktor eksternal.

Walaupun tumbuhnya di lahan yang sama, faktor genetik memegang kunci kesuksesan berkembangnya suatu tanaman sampai menghasilkan keturunan baru.

Terdapat tanaman performa genetiknya buruk sehingga berpotensi mati sebelum berbunga atau tiba masa panen. Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat dikatakan bahwa perlakuan jarak tanam yang diterapkan di lahan pertanian mempunyai banyak manfaat yaitu: mudah disiangi gulmanya, memberikan ruang tumbuh optimal untuk setiap tanaman, nutrisi dan air yang tercukupi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun