'Baik om'
Setelah menutup pembicaraan, Gadis (nama sayang anak gadis) Nampak sangat gugup dan bingung mau cerita ke saya.
'Om Wiwit, istrinya dan sekertarisnya di tinggal pesawat bu, padahal sudah boarding pass'
'Lha kok bisa'
Yang terlintas di kepalaku "aneh, lucu, kasihan"
Anakku kebetulan kerja sebagai Corporate Secretary dan Investor Relation, jadi hal-hal seperti ini dia juga harus bantu handle juga.
Sibuklah anakku menelpon ke agen perjalanan atau travel agency yang lumayan terkenal (aku nggak berani menyebut merk atau nama nanti takut kena suspend dari kompansiana hahaha, tempo hari kena teguran padahal ngak ada niatan untuk promosi lho). Agak aneh juga agen ini yang tidak bisa dihubungi dengan internet padahal kan tahu sendiri ya sekarang semua sudah pakai internet dan untuk kaum seperti kami pulsa itu adalah hal yang mewah hahaha.Â
Jadilah Gadis apply dulu paketan nelpon. Dan lebih aneh lagi harus hubungi agen peerbangan USA. Aduh ini nggak bisa di persingkat apa prosedurnya. Mulai lagu tuh cari di internet "paket nelpon murah ke USA, untungnya ada" Syukurlah dipermudah sama Allah.
Kepalaku masih belum bisa menerima apa yang terjadi "Ini negara maju kok pesawat macem angkot di negara kita tercintah ya. Udah penuh main jalan aja tuh pesawat dan ada beberapa penumpang yang ditinggal. Eh ini ditiggal ya bukan kita yang terlambat hahaha"
"Bagaimana om, sudah dihubungi sama travel agen?"
"Oh OK om"