Rencananya aku akan tinggal seminggu di rumah orang tuaku di kota Pati Jawa Tengah. Aku pulang ke Jawa sendiri karena pulangku kali ini juga memang kebagian nyetir mengantarkan rombongan keluarga dan juga kedua anakku sudah aktif bekerja tidak bisa cuti.Â
Menikmati ngobrol bersama ibuku yang tinggal sendiri di rumah adalah suatu hal yang sangat menyenangkan dan sayang sekali untuk di lewatkan.Â
Bagi teman-teman sebayaku, pulang kampung dimanfaatkan untuk main dan bersenang-senang untuk reuni dengan teman-teman sokolah tapi bagiku tidak.Â
Aku lebih senang di rumah berbagi cerita dengan ibuku, membantu beberes rumah karena sudah setahun ini asisten rumah tangga yang dulu membantu ibuku melahirkan lagi dan ijin untuk tidak bekerja lagi.Â
Agak repot memeang tidak ada asisten rumah tangga di rumah ibuku karena kalau pas adikku datang bersama anak-anaknnya yang masih kecil pasti sepulangnya akan berantakan semua kamar dan ruang tamu serta dapur. Tapi yah itulah serunya. Menikmati dan menjalani dengan senang adalah motto ibukku yang patut ditiru.
"Assalamualaikum mbah"
Belum sampai terjawab salamnya, tamu sudah duduk di ruang tamu sambil tersenyum. Beliau adalah tetangga dekat ibuku yang hampir setiap hari bertandang ke rumah
"Waalaikum salam mbak Yati" jawabku sambil keluar dari dapur dan mengulurkan tangan untuk bersalaman. Adab kami kalau baru pulang ke jawa dan baru ketemuan.
"Lho mbak Sri kapan datang?" tanyanya sumringah
"Tadi malam jam 8 mbak jadi sopir tembak mbah Ti" jawabku sambil tertawa lebar
Mbah Ti adalah nama panggilan sayang ke ibukku. Panggilan Mbah disematkan pada saat lahirnya anak pertamaku yang merupakan cucu pertama dalam keluargaku.