"Aku ada PR mbak"
"Aku besok ulangan science mbak"
Mereka masih memperebutkan aku. "Oh ya"
"Sekarang coba pilih buku kalian sesuai jadwal dulu, lalu masukin tas. Sambil nunggu mbak Nani mandi. OK? Jawabku
"Ayo ci, buru pilih buku pelajaran. Mbak Nani biar mandi dulu ya." sapa seorang pengasuh mereka yang bernama Mbak Nira
"Makasih banyak mbak Nira"
Aku langsung naik ke lantai 2, buru-buru mandi dan nggak lupa sholat dulu ya. Bagiku beribadah sangatlah penting biar sesibuk apapun. Sempat kepikiran ya Tuhan rumah segede gaban gini, ada kolam berenangnya padahal anak Cuma 3, ART banyak. Baru dua minggu aku tinggal disini dan masih saja mengalami perbedaan budaya yang sangat tajam. Di kotaku anak-anak bebas bermain diluar dengan teman-temannya, tidur siang bentaran lalu main lagi dan baru pulang menjelang magrib. Belajar kelompok juga naik sepeda sendiri. Sementara di sini, satu anak yang masih balita diasuh satu suster dan dua anak yang sudah SD diasuh satu orang yang lain. Mereka hanya main di dalam rumah, secara memang rumahnya besar ya. Tapi masih saja aneh bagi saya. "Ah sudahlah, mungkin aku yang belum pernah jadi orang kaya kali ya hahaha" pikirku
"Mau belajar di ruang belajar apa di kamar saja?" tanyaku pada mereka
"Di kamar saja mbak" kompak mereka menjawab
Mbak Nira menggendong dua buah tas dan mengikuti kami ke kamar anak-anak. Begitu pintu dibuka bau harum dan hawa dingin AC langsung memanjakan tubuh yang sudah lelah seharian bekerja. Aslinya sih pengin langsung rebahan, tapi apalah daya ada dua gadis mungil yang sangat cantik yang masih membutuhkan aku.
"Mana PR nya sayang"