Yang membuatku sedih sekolah di sini hanya karena nggak bisa sholat dan nggak ada mushola. Padahal sekolah mulai jam 7 pulang jam 4. Hampir 100% siswa beragama Budha.
Untuk mengejar kekurangan, sore dirumah panggil guru les lagi dengan tarif usd25 per jam.
Hanya setahun aku di phnom penh. Betapa aku berterima kasih pada Tuhan mendapatkan kesempatan menimba ilmu di negara tetangga, mengiplementasikan atau mengaplikasikan  bahasa inggris yang sesungguhnya bukan hanya teori, berkumpul belajar bersama anak-anak cerdas biarpun hanya sebentar. Yang hal ini tentunya tidak semua anak mempunyai kesempatan seperti aku.
Saat ini aku sudah kembali ke tanah air tercinta menuntut ilmu di kabupaten bogor lagi. Pengin suatu saat nanti bisa ada kesempatan menuntut ilmu di negara lain.
Ini hanya catatan kecil hidupku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H