Mohon tunggu...
Sri Lestari
Sri Lestari Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Ibu tiga orang anak yang masih berproses untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Kita Telah Peduli pada Sesama?

21 Juli 2021   20:38 Diperbarui: 21 Juli 2021   21:32 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taat Protokol Kesehatan Berarti Peduli

Kita mestinya bisa belajar dari negara-negara lain yang telah berhasil menurunkan laju persebaran virus Corona ini. Selain upaya pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya yang tepat, perilaku masyarakat pun memiliki peran yang sangat penting. Perilaku taat terhadap aturan protokol kesehatan yang telah disosialisasikan menjadi kunci penting untuk menghambat laju persebaran Covid-19 ini.

Ketika kita taat protokol kesehatan (prokes), sesungguhnya kita menjaga diri sendiri sekaligus menjaga orang lain di sekitar kita. Bisa saja, kita yang masih muda dan sehat tidak terlalu khawatir terinfeksi Covid-19 karena mungkin tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Namun bagaimana dengan orang-orang lain yang rentan dan ada di sekitar kita? 

Ketika kita abai terhadap prokes, sangat mungkin kita menjadi agen penularan Covid-19 ini kepada orang lain. Kita tidak akan pernah ahu, berapa banyak orang yang akan menjadi korban akibat perilaku abai prokes ini. Pernahkah terbayang, bila yang terinfeksi itu adalah orang-orang terdekat yang kita sayangi? Orang tua, kakek-nenek, dan kerabat kita yang telah lanjut usia? Atau anak-anak yang masih belia yang pernah berada di sekitar kita? Saudara-saudara kita yang telah berusaha taat prokes pun juga bisa menjadi korban dari perilaku orang yang abai prokes ini.

Mari menjadi orang-orang yang peduli pada sesama, dengan taat protokol kesehatan di mana pun kita berada. Bukankah Rasulullah Saw telah mengajarkan bagaimana mencintai saudara? Dalam salah satu hadis, Nabi Muhammad Saw bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang sebelum mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri."(HR. Bukhari dan Muslim). Kecintaan kepada sesama adalah ajaran Islam yang sangat mulia. Di antara keagungan cinta itu adalah mengutamakan saudara-saudara daripada diri sendiri.

Mari kita peduli. Buktikan cinta diri dan sesama dengan taat pada protokol kesehatan.

Referensi:

Nurjanah, S. (2020). Gangguan mental emosional pada klien pandemi covid-19 di rumah karantina.Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(3), 329-334.

Pedoman pencegahan dan pengendalian Coronavirus disease (Covid-19). Kementerian Kesehatan RI, Juli 2020. Diunduh 21 Juli 2021 dari sini

Saurabh, K., & Ranjan, S. (2020). Compliance and psychological impact of quarantine in children and adolescents due to Covid-19 pandemic. The Indian Journal of Pediatrics, 87, 532-536.

Suppawittaya, P., Yiemphat, P., & Yasri, P. (2020). Effects of social distancing, self-quarantine and self-isolation during the COVID-19 pandemic on people's well-being, and how to cope with it. International Journal of Science and Healthcare Research, 5(2), 12-20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun