Mohon tunggu...
Sri Astuti
Sri Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel mahasiswa Silakan di baca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Teknologi Komunikasi dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

23 Januari 2022   06:05 Diperbarui: 23 Januari 2022   06:12 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Peran Teknologi Komunikasi Dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi'

Oleh :

Luh Putu Sri Astuti

2012061020

02

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU MPU KUTURAN SINGARAJA 

JURUSAN DHARMA DUTA, PRODI ILMU KOMUNIKASI   TAHUN AJARAN 2020/2021


Abstrak

 

Beberapa Negara sedang dilanda pandemi Covid 19 termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 menyebabkan adanya perubahan-perubahan besar hampir diseluruh aspek kehidupan salah satunya pada sistem pendidikan. Adanya perubahan tatanan pendidikan membuat para siswa semakin sulit untuk menempuh ilmu terlebih para siswa di jenjang sekolah dasar dan dan taman kanak-kanak. Selain itu  berubahnya sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh ( pembelajaran daring ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan di masa pandemic Covid-19. Selain itu juga menjelaskan platform digital apa saja yang sering digunakan dalam pembelajaran daring. Hasil  dalam penulisan ini menunjukkan bahwa, teknologi memiliki peran yang penting terhadap pelaksanaan pembelajaran daring terlebih di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Teknologi berperan sebagai media pembelajaran dalam melakukan interaksi antara guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Selain itu teknologi juga berperan dalam memfasilitasi siswa untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga pembelajaran tetap berlangsung meskipun tidak dilakukan secara tatap muka langsung. Adapun hambatan yang dihadapi pada pembelajaran daring yaitu dengan menggunakan teknologi menjadi hal baru bagi beberapa siswa terutama di jenjang sekolah dasar dan taman kanak-kanak, selain itu tidak semua wilayah tempat tinggal siswa dapat dijangkau internet sehingga terkendalan sinyal di beberapa derah, Dalam pelaksanaan pembelajaran daring tentunya terdapat hambatan yang menjadi tantangan tersendiri bagi para guru dan tenaga pendidik, yang berkaitan dengan nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan, serta kesiapan sarana dan prasarana terkait teknologi. Penyelenggaraan literasi serta pelatihan berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi beberapa tantangan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 saat ini.

PENDAHULUAN

 

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaannya bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Teknologi informasi merupakan perkembangan sistem informasi dengan menggabungkan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi. Menghadapi pandemi COVID-19 pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam banyak sektor, salah satunya dalam sektor pendidikan kebijakan pemerintah berupa pembelajaran daring. Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring, dimana membutuhkan media pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer. Sebelum pandemi, kegiatan belajar mengajar biasa dilakukan secara tatap muka dan banyak berkaitan dengan aktivitas di dalam kelas. Namun ketika pembelajaran bersama peserta didik saat ini hanya dapat dilakukan secara daring, tentu inovasi yang harus dilakukan guru harus lebih kreatif dan lebih luas cakupannya sehingga seluruh proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, seperti membuat media pembelajaran yang interaktif lewat animasi dan media pembelajaran lainnya. Beradasarkan uraian tersebut, penelitian ini akan mengkaji mengenai bagaimana peran teknologi dalam pembelajaran serta tantangan pendidikan yang dihadapi selama masa pandemi Covid-19 saat ini, serta menjelaskan platform digital apa saja yang sering digunakan dalam pembelajaran daring.

PEMBAHASAN

Pendidikan merupakan salah satu tombak berkembangnya suatu negara, menciptakan generasi-generasi yang beradab, memiliki intelektual yang tinggi sehingga mampu membangun negara. Pendidikan menjadi kunci dalam mengisi tujuan hidup bangsa yang merdeka. Pendidikan dapat memberikan berbagai perubahan positif terhadap manusianya. Perubahan tersebut dapat diperoleh apabila dalam pelaksanaan pendidikan dilakukan secara tepat. Pelaksaan pendidikan di Indonesia belum bisa dikataka tepat, salah satu masalah pendidikan di Indonesia terletak pada persoalan pemerataan pendidikan. Saat ini masih ada beberapa kalangan masyarakat Indonesia yang belum memperoleh pendidikan yang layak, ditambah saat ini seluruh dunia sedang dilanda musibah, yaitu mewabahnya virus Covid-19.

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.Karena Indonesia sedang melakukan PSBB, maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan sampai pandemi ini mereda.

Pasca pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, terhitung dari bulan Maret 2020 sebagai upaya dalam menekan angka penularan virus Covid-19, pemerintah menetapkan kebijakan yaitu, meniadakan semntara pembelajaran tatap muka yang kemudian diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Berbagai upaya dilakukan agar aktivitas pendidikan tetap terlaksana. Salah satu upaya pemerintah dalam program Pembelajaran Jarah Jauh (PJJ) yaitu dengan menyajikan materi pelajaran sesuia dengan jenjang pendidikan melalui media elektronik televisi yang disiarkan di stasiun TVRI. Program ini disajikan untuk jenjang taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Teknologi pendidikan awalnya hanya sebuah gagasan. Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Disamping itu peran teknologi pendidikan menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran, terlebih pada masa pandemi seperti saat ini. Munculnya Covid-19 mengaharuskan segala aktivitas dilakukan di rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar. sebagai bentuk upaya pemutusan rantai penularan virus Covid19, kegiatan pembelajaran yang semula dilakuakn secara tatap muka langsung oleh pendidik dan peserta didik dilakukan secara daring.

Dengan begitu teknologi menjadi bagian terpenting dalam membantu proses pembelajaran daring. Sehubungan dengan hal tersebut Buselic M., Tavakcu T., et al dalam (Latip, 2020) menegaskan bahwa inti dari pelaksaan pembelajaran daring adalah bagaimana cara memilih metode pembelajaran yang tepat dengan dibantu teknologi yang bermaksud menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik meskipun tidak bertemu dengan tatap muka secara langsung seperti halnya pembelajaran konvensional. Dengan kata lain teknologi berperan sebagai media interaksi serta transfer informasi terkait pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

Di masa pandemi seperti sekarang, sebagai praktisi pendidikan guru dituntut untuk menyesuaikan diri dan berinovasi dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk mencari jalan alternatif agar tetap terhubung dan menyampaikan materi untuk peserta didik dimanapun mereka berada. Aplikasi pembelajaran digital menjadi ruang belajar baru bagi para tenaga pengajar yang menjadikan mereka lebih maksimal menguasai gaya komunikasi dan interaksi berbasis media. Pengakuan mereka juga dipublikasikan melalui media sosial terkait kerinduan ingin bertemu langsung dengan para peserta didik di ruang pembelajaran.

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom, google classroom, aplikasi google meet ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Platform digital yang pertama adalah Whatsapp group. Hal ini dikarenakan penggunaan Whatsapp group lebih sederhana dan mudah digunakan. Guru bisa mengirimkan berbagai hal seperti materi, soal evaluasi, serta penjelasan melalui video atau voice note. Whatsapp group juga mampu memfasilitasi pembelajaran dua arah melalui layanan video call. Melalui layanan ini peserta didik dan guru dapat bertatap muka secara langsung dalam proses penyampaian materi dan penyampaian tugas walaupun dengan batasan jumlah pesera didik. Data menunjukkan keseluruhan responden menggunakan whatsapp group dalam melakukan pembelajaran daring.

Platform digital yang kedua sering digunakan adalah zoom cloud meeting. Penggunaan zoom cloud meeting dalam pembelajaran membuat guru dan peserta didik seakan berada di kelas karena dengan aplikasi ini guru dan peserta didik bisa bertatap muka melalui layar laptop maupun HP. Penggunakan aplikasi ini sangat membantu dalam penyampaian materi, interaksi antara guru dan peserta didik lebin terjalin.

Platform digital yang banyak digunakan berikutnya adalah Fasilitas Google. Terdapat tiga fasilitas google yang dapat dimanfaatkan saat pembelajaran daring yaitu Google Classroom, Google Form, dan Google meet. Google Classroom merupakan aplikasi yang dibuat oleh google yang bertujuan mempermudah guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran. Google classroom memungkinkan Bapak/Ibu Guru melihat perkembangan peserta didik siapa saja yang sudah dan belum menyelesaikan tugas serta dapat langsung memberikan nilai dan masukan secara real-time. Peserta didik juga dapat dengan mudah mengakses dan menerima materi serta mengumpulkan tugas langsung melalui Google Classroom. Berikutnya ada google form, Google Form adalah satu diantara beberapa aplikasi yang dikelurkan oleh google untuk membantu pembelajaran daring seperti membuat absen siswa, alat evaluasi pembelajaran, adanya template yang beragam guna pembuatan quiz, dapat menggunakan berbagai macam jenis tes yang dibuat sesuai dengan keinginan guru, bahkan dapat menambahkan video dan juga gambar, serta hasil tanggapan dari peserta didik bisa langsung tersimpan secara otomatis. Layanan Google yang terakhir adalah google meet. Google meet merupakan aplikasi yang hampir sama dengan zoom cloud meeting. Perbedaan antara google meet dan zoom cloud meeting yang paling tampak adalah tampilan layar pada saat melakukan pembelajaran. Penggunaan google meet dan zoom cloud meeting keduanya sama-sama cocok dalam pembelajaran.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring. Selain itu permasalahan jaringan internet bagi siswa yang tinggal di pelososk desa atau pegunungan dimana disana jaringan sinyal internet tidak stabil. Itu pun salah satu permasalahn yang dialami siswa saat pembelajaran daring.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.

Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu seiring dengan new normal yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru dan siswa yang saling berinteraksi langsung.

C.KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari penelitian ini bahwa pandemi Covid-berdampak kesemua aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan. Kebijkan pemerintah dalam menangani hal ini melalui upaya pembatasan dalam interaksi dan kerumunan sangat berdampak terhadap proses pembelajaran. Dalam hal ini teknologi komunikasi sangan penting dalam pembelajaran jarak jauh (daring).  Kegiatan pembelajaran dilakukan secara online atau daring sendiri bertujuan untuk memutuskan tali penyebaran covid-19. Pemanfaatan sarana pembelajaran daring dilakukan dengan penggunaan beberapa platform digital yang secara luas telah tersedia dengan aneka kelengkapan sesuai dengan tujuan interaksi yang akan dicapai. Platform digital yang yang paling sering digunakan dalam pembelajaran daring meliputi Whatsapp group, Fasilitas Google (Google Classroom, Google Form, dan Google meet) dan Zoom Cloud Meeting. Aplikasi-aplikasi ini digunakan untuk membantu pembelajaran daring. Akan tetapi permasalahan tidak hanya pada media pembelajaran saja tapi ketersediaan kuota dan jaringan internet yang merupakan permasalahan yang banyak dialami siswa, terutama siswa yang orang tuanya berpenghasilan menengah kebawah (  tidak mampu). Jaringan sinyal internet di daerah tertentu terutama daerah pegunungan, plosok desa yang masih kesulitan sinyal internet. Hl ini perlu di perhatikn lagi bagi pemerintah dalam melaksanakan pembelajaran daring.

 DAFTAR PUSTAKA

Nurudin. (2018). Perkembangan Teknologi Komunikasi. Depok .Rajawali Pers.

Hendratno. (2018). Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Diakses pada 26Oktober2020darihttps://www.Baktikominfo.id/en.informasi/pengetahuan/peranan_teknologi_inform asi_dan_komunikasi_di _bidang_pendidikan-681

Supranto,(2010). Teknologi Informasi dan Komunikasi. SMP Kelas IX, Yudhistira

Kemendikbud, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. "KBBI Daring: Pencarian," 2016. https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Hakim, A. B. (2016). Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle , Google Classroom Dan Edmodo. 2, 1--6.

Wahyuni Imelda. (2020).Dinamika Pembelajaran "Daring" Pada Masa Pandemi Covid-19. Diakses pada 14Desember2021darihttps://iainkendari.ac.id/index.php/content/detail/dinamika_pembelajaran_daring_pada_masa_pandemi_covid

Harnani Sri. (2019). EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19. Diakses pada 7 juli 2020darihttps://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19.

Nurcahyani Dwita. (2020). 5 Aplikasi Penting untuk Guru dalam Proses Pembelajaran Daring. Diakses pada 17September2021darihttps://guruinovatif.id/@dwitanurcahyani/5-aplikasi-penting-untuk-guru-dalam-proses-pembelajaran-daring

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun