Kuingat sepasang mata kelabu
Yang slalu temaniku di kala sendu
Nyanyikan suara merdu
Yang kini berikan secuil harapan palsu
Menunggumu adalah kebodohanku
Dengan keyakinan tatapan terakhirmu
Yang baru kutahu, nyatanya itu harapan palsu
Hujan tak akan pedulikan tangisku
Ilalang seolah tak tahu kehadiran langkah kakiku
Yang kuingat hanya dirimu
Yang dahulu warnai hariku
Ingatkah dirimu, cerita di masa lalu?
Saat kita, adalah dirimu dan aku
Tertawa hingga habiskan waktu
Hingga kusadar bahwa itu tlah berlalu
Aku tak ingin bernasib layaknya butiran debu
Yang ku ingin hanya sepucuk salam rindu
Dari dirimu, pemberi secuil harapan palsu~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H