Kemungkinan besarnya, banyak.
Maka dari itu, hindari penggunaan template. Buat desain yang menarik dan, kalau perlu, sedikit nyeleneh.
Tahun lalu, kalau tidak salah, ada yang melamar kerja dengan CV yang nampak seperti berita kematian orang Tionghoa di surat kabar.
Ada juga yang membuat CV nampak seperti tampilan aplikasi Spotify.
Pun ada yang membuat CV nampak seperti website, atau tampilan saat coding.
Kurang nyeleneh apa coba?
Tapi, yang harus diingat, selain visual, Anda juga harus memastikan kalau informasi di CV itu jelas.
Jelas untuk dibaca, jelas alur bacanya, dan jelas informasinya.
Salah satu hal yang jadi kesalahan fatal para sarjana ketika baru melamar kerja ialah deskripsi di CV yang ditulis asal-asalan.
CV yang hanya mencantumkan list apa saja yang pernah Anda lakukan atau ikuti itu sudah sangat umum.
Cenderung, CV seperti itu hanya akan dipinggirkan.