Mohon tunggu...
Soulya R
Soulya R Mohon Tunggu... -

Pemalu yang pandai bicara bila berhadapan dengan secarik kertas dan sebatang pena.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Sepatu

25 Februari 2012   15:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:24 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adegan 1

(tampak seorang bocah, berpakaian lusuh compang-camping dan sedikit kotor, duduk di trotoar jalanan sambil memperhatkan segerombolan anak sekolah yang baru pulang sekolah, seorang anak jalanan lain datang dan menghampiri)

Jamal : hei Kosim sedang apa kau?

Kosim : (melirik jamal, dan kembali memperhatikan anak sekolahan)

Jamal : oh, ingin sekolah kau?

Kosim : tidak!

Jamal : tidak?

Kosim : ya, tidak aku terlalu bodoh untuk sekolah...

Jamal : ah kau hanya pemalas bukan bodoh, (ikut memperhatikan) -lalu apa yang kau perhatikan?

Kosim : (terdiam) aku... ingin punya sepatu mal, lihat kakiku, kotor, kering dan kurus. Di pakai jalan jauh pula, alangkah enak nya jika aku bisa menggunakan sepatu sepatu, seperti mereka-mereka itu. Tak kawatir beling, tak kawatir kotoran anjing, apalagi genangan lumpur atau bahkan cacing air..

Jamal : kau ini aneh sim, buat apa anak pemulung seperti kau ini ingin sepatu seperti mereka, sandal capit sajah sudah cukup sim,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun