"Harapan pada HUT Lahat kali ini, semoga Lahat semakin maju dengan pendidikannya, olahraganya, wisatanya, budayanya, lingkunganya dan ekonomi kreatifnya," papar Andra.
Menurut Andra kendala masyarakat dari jasa tranportasi yang sangat terasa, misalnya tukang ojek turun pendapatan karena kurang jumlah penumpang, dan juga yang paling terasa jualan pedagang  kalangan (pasar mingguan dalam bahasa Lahat).
Namun menurut Rose bahwa kegiatan perekonomian terasa mulai bangkit. Meski kita tidak bisa berharap lonjakan peningkatan perdagangan yang ada. Sebagai pendidik yang kebanyakan mengajar daring atau online, Rose lebih memanfaatkan penggunaan gagdet selain untuk mengajar dimanfaatkannya untuk memaksimalkan kegiatan jualan online. Hal ini mungkin bisa menginspirasi masyarakat untuk mencontoh perilaku positif Rose dan keluarga dalam memanfaatkan waktu.
Hal menarik dari yang diungkapkan Rose jika kondisi pendidikan seperti ini secepatnya di buat sistem mengajar online dan kombinasi tatap muka yang efektif dan tetap menjaga keselamatan siswa. Walaupun pendidikan pun penting menurut Rose.
Saat ini yang mereka rasakan adalah kebosanan di rumah terus, lebih sering pegang handphone daripada belajar yang sesungguhnya. "Pengen sekolah seperti semula," harapan Alfero.
"Padahal di tahun 2021 ini ada peningkatan selama setahun. Â Tahun 2020 setahun sekitar dibawah 20 laporan tentang masalah perempuan dan anak yang harus diatasi. Saat ini dari Januari hingga Mei 2021 sudah ada 15 kasus yang masuk dan harus di mediasi," kata Lena.
Hanya saja pihak PPA tidak tahu signifikasi antara Covid 19 ini berpengaruh atau tidak. Dibenarkannya bahwa yang banyak berpengaruh faktor ekonomi di masyarakat pemicu terjadinya perselisihan keluarga dan kekerasan rumah tangga. Â Harapan ke depan, masyarakat bisa lebih peduli pada perempuan dan anak. Supaya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak diminimalisir. Melibatkan yg terkait, polisi, TNI, semua elemen masyarakat sebab kepedulian bersama dapat melindungi perempuan dan anak.
Sebagai perangkat Desa Lubuk Sepang, Lahat, Â Agus Sriansyah juga prihatin melihat kondisi ekonomi masyarakat Lahat. Kebanyakan masyarakt petani di desanya ini sangat merasakan imbasnya dalam kurun setahun belakangan ini. Untungnya hasil panen padi, kopi dan komoditas karet yag menjadi unggulan masyarakat sendiri tidak turun. Harga beras tetap stabil antara Rp 9.500,- hingga Rp 11.000, komoditi kopi masih rendah tetap di harga Rp 17.000-18.000, sementara harga karet yang syukurnya meningkat dari Rp3.000 menjadi hingga Rp 7.000 - Rp 8.000.Â