Produk ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomi tinggi : Produk yang ramah lingkungan sering kali lebih mahal, sehingga menjadi kendala terhadap anggaran bagi sebagian orang.
Kurangnya edukasi dan kesadaran : Banyak orang belum memahami pentingnya zero waste dan dampaknya pada lingkungan. Rendahnya kesadaran ini membuat gerakan zero waste sulit diterapkan secara luas.
Infrastruktur yang kurang mendukung : Sistem pengelolaan limbah masih konvensional pada beberapa tempat, sehingga upaya masyarakat dalam zero waste tidak sepenuhnya didukung oleh infrastruktur kota atau pemerintah.
Produk dengan kemasan berlebihan : Banyak produk yang dijual dengan kemasan plastik berlebihan.Â
Kurangnya dukungan kebijakan : Dukungan kebijakan yang kuat akan sangat membantu khususnya dukungan kebijakan yang berasal dari pemerintah yang diharapkan dapat menginfluence masyarakat
Kesulitan mengubah gaya hidup : Perubahan menuju zero waste memerlukan penyesuaian gaya hidup dan kebiasaan yang sudah terbentuk bertahun-tahun, sehingga perlu kesabaran dan konsistensi.
Terdapat beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk pengimplementasian zero waste di kehidupan sehari-hari:
Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai, dengan mengganti botol air, tas belanja, sedotan, dan peralatan makan plastik dengan alternatif yang dapat digunakan berulang kali, seperti botol kaca, tas kain, atau peralatan dari bahan stainless steel.
Membawa Wadah Sendiri, seperti membawa kantong belanja untuk mengurangi plastik kresek.
Membeli Barang Bekas atau Barang Berkualitas Tinggi, dengan memilih barang bekas yang masih bagus, atau beli barang baru yang tahan lama sehingga dapat mengurangi konsumsi barang sekali pakai atau yang cepat rusak.
Menghindari Produk dengan Kemasan Berlebihan, memilih produk yang dikemas seminimal mungkin atau yang memiliki opsi kemasan yang dapat didaur ulang.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!