Mohon tunggu...
Rami Musrady Zaini
Rami Musrady Zaini Mohon Tunggu... PNS -

Terkadang meluapkan gagasan ke dalam bait-bait kata terasa sulit, untuk tak dibilang sebagai penulis. Biarlah ku dinilai sedang iseng dalam menyusun sebuah gagasan. Dan inilah saya, yang tak pernah bijak dengan hari sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rekonstektualisasi Pemikiran dan Pergerakan HMI

18 Maret 2016   10:25 Diperbarui: 18 Maret 2016   10:34 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[5]Solichin, HMI Candradimuka Mahasiswa, hal.69

[6]Misbah shoim Haris, Spiritualitas Sosial Untuk Masyarakat Beradab, hal.85.

[7]ibid

[8]Lihat, Alfan Alfian, Menjadi Pemimpin Politik: Perbincangan Kepemimpinan dan Kekuasaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2009, hal 283-285.

[9]Misbah Shoim Haris, Spiritualitas Sosial Untuk Masyarakat Beradab, hal.85.

[10]Akbar Tanjung, “HMI agar jadi organisasi kader politik yang mandiri, (Jakarta, Kompas, 17 Januari 2000), dikutip langsung oleh Sidratahta, Op.Cit. hal.12.

[11]Pasal 5 AD ART HMI

[12]Culla, “Patah Tumbuh HIlang Berganti; Sketsa Pergolakan Mahasiswa Dalam Politik dan Sejarah Indonesia (1908-1998), PT.Raja Grafindo,1999, dikutip langsung Itho Murtadha, Tranposisi Islam Menegaskan Islam Sebagai Basis Kemajuan Sosial, hal,120.

[13]Istilah civil society atau masyarakat sipil atau masyarakat madani pertama kali dicetuskan oleh Adam Ferguson dalam bukunya An Essay On The Hisory of Civil Society untuk menggambarkan suatu masyarakat yang terdiri dari lembaga-lembaga otonom yang cukup mampu mengimbangi kekuasaan Negara, Misbah Shoim Haris, Op.Cit.hal.78

[14]Lihat, Itho Murtadha, Transposisi Islam Menegaskan Islam Sebagai Basis Kemajuan Sosial, Palu: HMI Press Palu, 2007, hal.138-140.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun