Mohon tunggu...
Penasopi
Penasopi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

aku mempunyai hobi olahraga, aku mudah untuk akrab dengan orang, dan aku menyukai hal yang berbau budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puisi Historisitas: Nilai Keislaman dalam Hikayat Martabat Tujuh Perspektif Tasawuf

27 Juni 2024   04:51 Diperbarui: 27 Juni 2024   04:53 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh Kutipan :Langit dan bumi tempat cerminan,

Martabat tujuh di dalam kesatuan,

Hendaklah insan menginsafi jalan,

Mencari makrifat di alam semesta ini.

Puisi ini menggunakan simbol langit dan bumi untuk menggambarkan konsep martabat tujuh, sebuah ajaran sufistik yang mengajarkan tentang tahapan-tahapan spiritual menuju pengetahuan dan kesatuan dengan Tuhan.

Contoh kutipan: "Siang malam tak henti aku berkelana,
Mencari hakikat diri di alam fana,
Dalam relung hati terdalam,
Kudapati cahaya-Nya terang benderang."

Puisi-puisi ini sering kali menceritakan tentang perjalanan spiritual seseorang dalam mencari makna hidup dan jati diri.

Contoh kutipan: "Dalam sujud aku berserah,
Menyatu dalam lautan kasih-Mu,
Hapuslah jarak dan ruang,
Dalam nafas yang satu, aku dengan-Mu."

Tema ini mengungkapkan hasrat dan kerinduan seorang hamba untuk bersatu dengan Sang Pencipta.

Contoh kutipan: "Hati yang bersih, cermin cahaya,
Menyerap hikmah dari Sang Maha,
Dalam sunyi ku temukan makna,
Semua yang ada, kembali pada-Nya."

Puisi-puisi ini juga memuat ajaran-ajaran kebijaksanaan yang mengarahkan pembacanya pada pencerahan spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun