PKS kalah dalam pemilu 2014
PKS tidak lolos ET
PKS sama saja dengan partai lainnya
ULASAN
Istilah PKS LOVER DAN PKS HATER sebenarnya entah dari mana asal usulnya, tapi kompasianer seolah tidak asing dengan istilah tersebut. Meskipun sudah sangat populer, namun parameter seseorang digolongkan menjadi anggota pun belum jelas. Biasanya hanya berdasar pada nilai kecenderungan dan perspektif pembaca terhadap tulisan dan komentar terhadap PKS. Apabila komentar dan tulisannya bernuansa  membela/positif thinking/menguntungkan/netral sekalipun kepada PKS, maka mereka di justifikasi sebagai LOVERS. Sebaliknya apabila komentar dan tulisannya sangat tendensius/negatif thinking/merugikan/menyerang/membully/mengkritik/menjelek-jelekkan PKS, maka kelompok ini dipandang sebagai HATERS oleh pembaca.  Memang pembaca adalah eksekutor sebuah tulisan, sehingga sah-sah saja dia berperspektif sesuai kemampuan kadar akal pikirannya.
Kini keputusan ada dibenak pikiran anda. Jangan relakan pikiran anda sepenuhnya dipengaruhi oleh suara-suara yang ada. Jadikanlah suara mereka sebagai masukan, bukan sebagai pembenaran. karena suara-suara dari sang Pecinta pastilah hal-hal yang positif atau berAura positif atau miring ke arah positif, sebaliknya dari hati sang Pembenci tidak akan pernah menerima hal positif dari yang ia benci dan ia selalu miring kepada yang ia benci. inilah tabiat kehidupan LOVERS VS HATER. inilah suara mereka tentang PKS. Harap maklum.
Sebagai penonton PKS, ibarat adanya sekerumunan orang di warung kopi mpok nori. kemudian lewatlah si Abdel. pada saat yang sama terdengarlah suara kaleng yang  dilempar ke arah kerumunan tersebut. sontak saja semua mengeluarkan reaksi spontan sebagaimana tabiat pribadi masing-masing dan perspektif mereka terhadap si Abdel. ada yang latah, ada yang istighfar, ada yang mengumpat, ada yang mencaci-maki, ada yang menasehati, ada mencari bukti, ada yang melerai, ada yang memaklumi, ada yang daya pengaruhnya cuma 1 menit, ada yag daya pengaruhnya sampe bubar kerumunan, bahkan ada yang daya pengaruhnya sampe terbawa tidur dan mimpi.....dst. kini anda berperan sebagai siapa?semua akan kembali pada diri anda.
Semoga tetap bijak dan santun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H