Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pihak RR Tantang Balik LBP, Mungkinkah Debat Publik Terjadi?

16 Juni 2020   00:35 Diperbarui: 16 Juni 2020   00:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi Indonesia ini adalah negara yang kaya. Tetapi mengapa negaranya kok masih mengutang dan warganya masih banyak yang hidup dibawah angka garis kemiskinan.

Semua wajah kusam perekonomian kita harusnya menjadi perhatian serius dari semua pihak. Khususnya anak muda, anak muda Indonesia juga berhal tahu tentang masalah-masalah begini.

Saran saya pak RR dan LBP tidak usahlah menggunakan frasa atau diksi yang sulit dipahami oleh petani dan nelayan. Cukup gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua unsur.

Membangun negara ini tentu tidak hanya dari satu jalan yang sama. Bahkan ada seratus hingga seribu jalan. Hanya yang menjadi perbedaanya adalah kebijakan yang benar-benar berpihak kepada rakyat dan menguntungkan negara yang mana, itulah yang sulit ditemukan.

LBP dan RR adalah kedua sosok yang progresif revolusioner. Kedua-duanya punya gagasan dan cara sendiri-sendiri dalam membangun perekonomian negara, termasuk soal investasi dan utang.

Keduanya harus kita beri ruang dan panggung yang sama. LBP dan RR bisa saja merajut perbedaan itu dalam satu panggung yang sama ketika berdebat. Sehingga melahirkan gagasan-gagasan baru yang bisa diambil.

Tetapi dari gelagatnya, sepertinya debat publik ini urung untuk terjadi. Selain karena RR tak datang sewaktu ditantang, LBP kemungkinan besar juga akan tak menghadiri undangan tersebut.

Perihal konsep debat yang ditawarkan oleh RR juga sangat bertolak dengan konsep LBP. Dari konsep debat saja mereka sudah berbedah, apalagi konsep  kebijakan ekonomi. Mungkin tiga gelas kopi hingga 5 bungkus kacang akan terasa kurang bila menyaksikan mereka  berdebat.

Mari kita tunggu saja.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun