Saya menduga  beliau disiram air surga, jadi sikapnya langsung anteng. Tak ada lagi kritik atau risalah yang ia tulis sebagai hasil debatnya dengan pihak pemerintah. Lalu apa gunanya berdebat selama dua jam dengan LBP?
Inilah yang ditakutkan terjadi oleh RR. Pihak RR bersikukuh ngotot agar debat dilangsungkan secara terbuka. Sehingga rakyat bisa mengerti dan memahami bagaimana cara berpikir istana dalam membangun perekonomian negeri. Khusunya tentang investasi dan utang piutang negara.
Pihak RR berusaha menutup celah agar tak ada praktik "sillent opinion" yang kemungkinan bisa saja dilayangkan oleh pihal LBP ketika debat itu dilangsungkan secara tertutup. Jika ini terjadi mungkin RR akan bernasib sama dengan pak Djamester. Atau mungkin beliau bisa saja diminta jangan lagi beroponi dan kritik tentang pemerintah dengan tawaran ini itu.
Oleh karenanya, akibat tak sempat hadir dalam tantangan tersebut, pihak RR pun kembali mengajukan rematch. Namun kali ini sesuai dengan protap dari sang penantang, yaitu debat secara terbuka.
Tantangan debat ulang ini kembali dilayangkan oleh pihal RR setelah pak Don Adam dalam akun twiternya @DonAdam mengupload sebuah gambar berisi amplop yang bertuliskan nama LBP lengkap dengan alamat kantornya.
Dalam cuitannya, Pak Don Adam mengkonfirmasi bahwa tantangan debat dari RR kepihak LBP sudah terkirim. Sisanya sedang menunggu konfirmasi dari yang bersangkutan. Satu hingga dua hari.
Tantangan debat ini sebagai undangan balasan yang dikirim RR untuk mengkonfrontasi masalah ekonomi yang saat ini ketimpangannya sedang sangat dirasakan. Selama pandemi ini, ekonomi RI kian merosot karena banyaknya pembatasan aktivitas sosial yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Selain itu disatu sisi pihak LBP juga mungkin sudah bosan dengan berbagai tuduhan yang dialamatkan kepadanya selama ini. Beliau juga ingin agar masyarakat memahami apa yang sedang ia lakukan untuk kemajuan bangsa dan negara. Sehingga senua tuduhan itu seharusnya tidak keluar sebagai bahan yang menginterupsi tanpa data allias hoaks atau fitnah.
Sebagai seorang yang berlatarbelakang militer, saya melihat Luhut memiliki gaya kepimpinan yang sangat militeristik. Kata beliau, kebijakan negara itu seperti kebijakan militer. Harus matang mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan. Yah buktinya banyaklah.
Jika pihak LBP merestui dan menerima tantangan debat publik ini, maka saya yakin mata kita semua akan terbuka tentang hal apa yang sebenarnya  sedang terjadi. Masalah ekonomi khususnya memang menjadi perhatian yang sangat serius karena menyangkut tentang hajat hidup orang banyak.