Semua fasilitas itu bisa mereka dapatkan ketika aktivitas perkuliahan  dilakukan dalam keadaan normal. Tatap muka dengan dosen, mendengarkan ceramah atau melakukan diskusi kelompok tentang materi perkuliahan.
Saat kuliah daring diberlakukan, banyak para mahasiswa yang merasakan bahwa hak-hak mereka sebagai mahasiswa yang telah membayar UKT tidak mereka dapatkan. Disinilah letak permasalahannya.
Sesungguhnya para mahasiswa menuntut agar UKT yang dibayarkan diberikan potongan. Alasannya cukup meyakinkan.
Banyak dari mereka yang mengeluh sejak nengikuti kuliahh daring, konsumsi paket data  jadi meningkat tajam. Karena harus mengikuti perkuliahan, jadi mau tak mau mereka harus menyediakan fasilitas internet.
Karena internet di Endonesia ini tidak gratis, beda dengan negara-negara yang lain, mau tak mau mereka harus membeli kuota paket data tersebut. Yang perlu digaris bawahi disini adalah konsumsi data yang meningkat maka pengeluran mereka juga akan meningkat.
Konsumsi pamet data yang meningkat ini tentu beralasan. Sesekali ketika saya mengikuti webinar melalui zoom atau aplikasi meeting kainnya. Dalam selang waktu 2 jam, kuota paket data saya sudah terkuras  habis hingga 1,2 GB.
Itu baru satu pertemuan. Bagaimana bila dalam sehari, para mahasiswa ini mengikuti perkuliahan 2 - 3 kali perhari. Rata-rata mereka akan menghabiskan kuota data internet hingga  3 GB keatas.
Keluhan mereka agar UKT dipotong adalah semata-mata untuk menutupi pengeluaran yang tak terduga tersebut. Namun banyak kampus yang tidak menggubris dan mengakomodir kekisruhan ini.
Miringkan UKT, Siapkan Fasilitas Yang Memadai
Tagar #NadiemDicariMahasiswa pun menjadi trend untuk memboikot kekisruhan yang disurakan oleh para mahasiswa. Rasanya saya sepakat bila uang UKT yang dibayarkan oleh para mahasiswa disisihkan untuk pembelian paket data internet mereka.
Hal ini perlu dilakukan agar hak-hak mahasiswa tidak dirampas semua oleh para birokrat kampus. Coba bayangkan ketika anda telah membayar fasilitas yang tidak anda gunakan. Hal yang sama tentu akan anda suarakan. Menuntut agar harga yang dibayarkan sesuai dengan apa yang anda dapatkan.
Berlarut-larutnya masalah ini tentu harus diselesaikan dengan kepala dingin. Bung Nadiem harus mengambil langkah tegas dengan carut marutnya sistem pendidikan yang tidak disuplai dengan fasilitas yang mumpuni di masa pandemi seperti saat ini.