Mohon tunggu...
Sony Hartono
Sony Hartono Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Pria Yang Hobi Menulis

Kutulis apa yang membuncah di pikiranku

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Investasi Hijau, Solusi Masa Depan Indonesia

31 Juli 2022   17:38 Diperbarui: 31 Juli 2022   17:53 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hal ini, Indonesia mempunyai modal kuat untuk mengakselerasi transisi energi berkelanjutan dan memajukan perekonomiannya melalui investasi hijau. Indonesia mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun yang bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya. Indonesia juga terletak dalam Ring of Fire yang mengandung potensi panas bumi yang sangat besar. 

Demikian juga dengan melimpahnya sumber daya air dan angin juga bisa menjadi pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Berbagai investasi Pembangkit EBT perlu mendapatkan dukungan berupa insentif ekonomi dari pemerintah agar semakin banyak investor yang berminat menanamkan modalnya di sektor ini.

Tak kalah pentingnya adalah sektor Kehutanan. Bagaimana revolusi pengelolaan hutan harus segera dijalankan. Hutan yang selama puluhan tahun pengelolaannya terfokus pada eksploitasi hasil hutan berupa kayu yang sangat merusak ekosistem hutan, saat ini harus segera berfokus pada hasil hutan non kayu termasuk manfaat lingkungan yang ada di dalamnya. Salah satu manfaat lingkungan yang nyata dari keberadaan hutan adalah penyimpan karbon. 

Dengan semakin menyusutnya luas kawasan hutan, perlu pengelolaan yang inovatif, bagaimana hutan tersebut tetap lestari, tetapi juga tetap memberikan kontribusi ekonomi yang besar kepada masyarakat. 

Konsep pengelolaan hutan lestari salah satunya dengan konsep perdagangan karbon perlu segera diwujudkan karena selama ini perdagangan karbon hanya sekedar konsep atau wacana dan hanya dalam jumlah relatif kecil yang benar-benar terimplementasi di lapangan.

Inilah tantangan yang perlu dipikirkan bersama bagaimana merancang model yang mudah diimplementasikan dari investasi hijau khususnya proyek perdagangan karbon sehingga bisa berkontribusi terhadap perekonomian dan kelestarian lingkungan secara simultan. 

Dengan semakin banyaknya investasi hijau tentu akan mendorong percepatan Indonesia dalam mencapai target penurunan emisi GRK seperti yang diamanatkan Paris Agreement.

Menyambut gaung investasi hijau, Kementerian Keuangan sudah membuat rumusan terkait kebijakan pajak karbon yang segera akan diimplementasikan dan hasil dari pajak karbon ini akan digunakan untuk berbagai proyek ramah lingkungan. 

Tidak ketinggalan dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia selaku Ketua Asian Consultative Council (ACC)-BIS dalam siaran persnya tanggal 25 Februari 2022 menyatakan mendukung penerbitan Asian Green Bond Fund oleh Bank for International Settlements (BIS). 

Asian Green Bond Fund ini adalah salah satu bentuk nyata investasi hijau yang bertujuan untuk memberikan saluran bagi penempatan cadangan devisa berbagai Bank Sentral untuk diinvestasikan pada proyek-proyek ramah lingkungan terutama untuk proyek-proyek energi terbarukan ataupun efisiensi energi di kawasan Asia Pasifik. 

Menurut Bappenas, proses pengembangan proyek-proyek hijau saat ini dalam fase mendapatkan dukungan untuk mencapai tahap kelayakan pendanaan oleh perbankan (bankable).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun