Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dramatis dan Heroik! Timnas Indonesia Singkirkan Vietnam dengan Cara Berkelas

14 Mei 2023   03:54 Diperbarui: 14 Mei 2023   04:31 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taufany Muslihuddin dipeluk Indra Sjafri usai laga lawan Vietnam. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.)

Dramatis dan Heroik, itulah yang pertama kali dapat kita gambarkan setelah Timnas Indonesia menyingkirkan Vietnam dalam laga semifinal Sea Games 2023 dengan skor 3-2. Perjuangan dan penampilan skuad garuda selama 90 menit benar-benar berkelas.

Acungan dua jempol, layak diberikan kepada seluruh ofisial tim dan para pemain Timnas Indonesia. Sempat dipandang sebelah mata, karena banyak yang mengunggulkan Vietnam dalam laga semifinal kali ini. Namun, Rizky Ridho dkk., berhasil membalikkan semua prediksi.

Bermain di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023) pukul 16.00 WIB. Kedua pelatih menurunkan starting eleven terbaiknya, demi mengincar tiket ke partai puncak Sea Games 2023. Dan wasit asal Korea Selatan, Kim Hee-gon, memimpin jalannya pertandingan laga semifinal ini.

Jalannya Pertandingan

Pada laga awal kedua tim masih mencari pola terbaiknya, sehingga dimenit-menit awal jalannya pertandingan belum terlalu menarik untuk dilihat.

Vietnam dikejutkan gol yang diciptakan oleh Komang Teguh dimenit ke-10. Gol ini tercipta melalui skema lemparan dalam yang dilakukan oleh Pratama Arhan. Seperti biasa, Arhan melempar bolanya ke arah gawang Vietnam. Melalui sundulan, Komang Teguh membawa Timnas Indonesia untuk sementara unggul dengan skor 1-0.

Setelah Indonesia memimpin, laga baru berjalan lebih seru. Vietnam perlahan mulai bangkit dan mencoba untuk menguasai pertandingan.

Jual beli serangan pun terjadi, pada menit ke-16 striker Vietnam, Nguyen Van Tung mencoba melepaskan tembakan Voli. Namun arahnya masih melambung tinggi di atas mistar gawang Ernando Ari.

Ramadhan Sananta membalas semenit kemudian, sayangnya eksekusi dari pemain PSM Makasar ini masih bisa ditangkap oleh penjaga gawang Vietnam, Quan Van Chuan.

Pertandingan mulai berjalan keras dimenit ke-27, ketika terjangan kaki pemain Vietnam, Le Van Do mengenai muka Bagas Kaffa. Wasit pun memberikan kartu kuning untuk pemain Vietnam tersebut.

Tak berselang lama, Bagas Kaffa mendapatkan peluang emas, setelah mendapatkan umpan dari Fajar Fathur Rachman. Namun sayang, tembakan Bagas dari sudut yang terlalu sempit masih bisa dihalau kiper Vietnam.

Berturut-turut Indonesia mendapatkan peluang dari kaki Pratama Arhan dan Alfeandra Dewangga. Sayangnya, tembakan kedua pemain ini masih belum tepat sasaran.

Pada menit ke-36, Vietnam mampu menyamakan skor menjadi 1-1. Nguyen Van Tung berhasil membobol gawang Indonesia melalui sundulan, memanfaatkan situasi sepak pojok Vietnam. Rizky Ridho gagal mengawal Van Tung, sehingga dengan leluasa pemain bernomor punggung sembilan tersebut mampu mencetak gol balasan.

Bukan Vietnam namanya, jika tidak ngajak rebut-ribut. Situasi panas ini terjadi di masa injury time babak pertama. Beruntung keributan ini mampu ditenangkan oleh wasit, namun sayangnya Alfeandra Dewangga harus menerima kartu kuning dari wasit, karena dianggap mengintimidasi lawan. Sementara itu dari Vietnam, Vo Minh Trong juga harus menerima kartu kuning, karena ia sebagai provokator utama dari aksi keributan ini.

Babak pertama berakhir dengan skor 1-1, secara keseluruhan laga babak pertama berjalan seimbang dan beberapa kali sempat diwarnai dengan pelanggaran-pelanggarn keras dari kedua tim.

Pada babak kedua, baik Indonesia maupun Vietnam sama-sama melakukan pergantian pemain. Ananda Raehan dan Komang Teguh digantikan Taufany Muslihuddin dan Muhammad Ferarri. Sementara tim Vietnam, menarik keluar Nguyen Thai Son dan digantikan Huynh Cong Den.

Ramadhan Sananta hampir saja mencetak gol selepas kick-off babak kedua, sayangnya tembakan kaki kirinya masih melayang jauh di atas mistar gawang Vietnam.

Indonesia Kembali unggul dimenit ke-54, lagi-lagi aksi lemparan ke dalam Pratama Arhan memakan korban. Kali ini, Muhammad Ferrari berhasil mencetak gol berbau keberuntungan karena kakinya tanpa sengaja mampu membelokkan arah tembakan dari Marselino Ferdinan.

Gol ini bermula dari lemparan dalam Arhan, yang bolanya dihalau oleh kiper Vietnam. Beruntung bagi Indonesia, bola tersebut jatuh dikaki Marselino Ferdinan, kemudian ia melepaskan tembakan ke arah gawang Vietnam. Ferrari yang mencoba menghindar, kakinya terkena bola dan mampu membelokkan arah. Sehingga Indonesia untuk sementara unggul dengan skor 2-1.

Tertinggal 1-2, membuat Vietnam langsung tersentak. "Tim Nguyen" langsung melancarkan serangan demi mengejar ketertinggalan.

Hasilnya sungguh apes bagi Indonesia, dalam situasi tertekan di menit ke-60, Pratama Arhan salah dalam pengambilan keputusan. Jegalan kaki terhadap Nguyen Duc Phu, dianggap pelanggaran ilegal oleh wasit asal Korea Selatan. Sehingga Arhan harus mendapatkan kartu kuning kedua, terpaksa wasit harus memberinya kartu merah.

Bermain dengan 10 pemain membuat para pemain Indonesia harus menderita, karena dipaksa bertahan oleh para pemain Indonesia. Selama 19 menit sejak Arhan keluar, Indonesia masih mampu mempertahankan keunggulan dan menahan gempuran Vietnam.

Sayangnya dimenit ke-79, benteng pertahanan Indonesia tak kuat menahan serangan Vietnam. Berawal dari situasi serangan dari sisi sayap kanan Vietnam, kerja sama antara Nguyen Van Truong dan Nguyen Ngoc Thang, menghasilkan kemelut di depan gawang Ernando Ari.

Bola yang diumpankan Nguyen Ngoc Thang, gagal ditendang oleh Nguyen Van Tung. Bola liar akhirnya jatuh kepada Bagas Kaffa. Maksud hati ingin membuang jauh bola tersebut, sayangnya sapuan Bagas Kaffa mengarah ke gawang Ernando Ari. Sehingga gol bunuh diri, membuat skor menjadi imbang sama kuat 2-2.

Vietnam yang berada di atas angin, karena Indonesia hanya bermain dengan 10 orang mencoba memanfaatkan situasi ini, dengan mencari gol kemenangan.

Beruntung Indonesia memiliki kiper tangguh sekelas Ernando Ari. Disisa waktu 11 menit waktu normal, Ernando Ari menjadi penyelamat gawang Indonesia dari gempuran serangan milik Vietnam. Tercatat ada dua peluang emas milik Vietnam melalui, tembakan Khuat Van Khang dan sundulan Nguyen Van Tung yang berhasil ia gagalkan.

Disaat kaki pemain Indonesia terlihat semakin lelah berlari dan jantung pecinta sepakbola tanah air terus berdegup kencang karena berharap laga segera usai, agar lanjut ke babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Ofisial wasit di pinggir lapangan memberikan tambahan waktu selama 8 menit.

Hal ini membuat pendukung Indonesia semakin "keki", "gemes" dan tambah "deg-degan". Peluang Vietnam lolos ke final semakin besar, karena waktu yang tersedia selama 8 menit.

Dengan sisa tenaga yang ada, para pemain Indonesia mencoba bertahan dari serangan Vietnam. Beruntung bagi Indonesia, keasyikan menyerang Vietnam lupa cara bertahan.

Lewat skema serangan balik, dimenit ke 90+6 menit Indonesia menang secara dramatis dan heroik atas Vietnam. Berawal dari sebuah serangan balik cepat yang dilancarkan pemain Indonesia, Fajar Fathur Rachman mencoba melepas tembakan ke arah gawang Vietnam, namun masih bisa diblok pemain Vietnam.

Bola kemudian jatuh di kaki Taufany Muslihuddin, dengan melakukan sedikit gocekan untuk mengecoh konsentrasi pemain Vietnam, ia kemudian melepaskan tembakan. Tembakan dari Taufany yang meluncur dipojok sebelah kanan kiper Vietnam, gagal diantisipasi oleh Quan Van Chuan.

Gol ini membuat Indonesia menang secara dramatis dari Vietnam dengan skor 3-2. Tumpahlah selebrasi dari para pemain, ofisial tim dan suporter Indonesia yang hadir langsung di stadion.

Perjuangan tanpa lelah dari seluruh pemain selama 90 menit, ditambah lagi harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-60 dan harus menahan gempuran Vietnam selama 38 menit sejak Pratama Arhan keluar. Kemenangan ini terasa bak angin surga, karena sebelumnya Timnas Indonesia hanya disepelekan dan harus menderita selama 90 menit.

Sehingga tiket ke partai puncak Sea Games 2023 adalah harga yang pantas untuk Timnas Indonesia atas perjuangannya mengalahkan Vietnam di laga semifinal kali ini.

Lewat cara berkelas, skuad garuda menunjukkan ke publik sepakbola Asia Tenggara, bahwa cakar-cakar garuda siap mencengkeram dan medali emas Sea Games 2023 yang telah dirindukan selama 32 tahun.

Selamat kepada Timnas Indonesia dan selamat kepada Coach Indra Sjafri.

Salam Medali Emas Sea Games 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun