Bermain dengan 10 pemain membuat para pemain Indonesia harus menderita, karena dipaksa bertahan oleh para pemain Indonesia. Selama 19 menit sejak Arhan keluar, Indonesia masih mampu mempertahankan keunggulan dan menahan gempuran Vietnam.
Sayangnya dimenit ke-79, benteng pertahanan Indonesia tak kuat menahan serangan Vietnam. Berawal dari situasi serangan dari sisi sayap kanan Vietnam, kerja sama antara Nguyen Van Truong dan Nguyen Ngoc Thang, menghasilkan kemelut di depan gawang Ernando Ari.
Bola yang diumpankan Nguyen Ngoc Thang, gagal ditendang oleh Nguyen Van Tung. Bola liar akhirnya jatuh kepada Bagas Kaffa. Maksud hati ingin membuang jauh bola tersebut, sayangnya sapuan Bagas Kaffa mengarah ke gawang Ernando Ari. Sehingga gol bunuh diri, membuat skor menjadi imbang sama kuat 2-2.
Vietnam yang berada di atas angin, karena Indonesia hanya bermain dengan 10 orang mencoba memanfaatkan situasi ini, dengan mencari gol kemenangan.
Beruntung Indonesia memiliki kiper tangguh sekelas Ernando Ari. Disisa waktu 11 menit waktu normal, Ernando Ari menjadi penyelamat gawang Indonesia dari gempuran serangan milik Vietnam. Tercatat ada dua peluang emas milik Vietnam melalui, tembakan Khuat Van Khang dan sundulan Nguyen Van Tung yang berhasil ia gagalkan.
Disaat kaki pemain Indonesia terlihat semakin lelah berlari dan jantung pecinta sepakbola tanah air terus berdegup kencang karena berharap laga segera usai, agar lanjut ke babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Ofisial wasit di pinggir lapangan memberikan tambahan waktu selama 8 menit.
Hal ini membuat pendukung Indonesia semakin "keki", "gemes" dan tambah "deg-degan". Peluang Vietnam lolos ke final semakin besar, karena waktu yang tersedia selama 8 menit.
Dengan sisa tenaga yang ada, para pemain Indonesia mencoba bertahan dari serangan Vietnam. Beruntung bagi Indonesia, keasyikan menyerang Vietnam lupa cara bertahan.
Lewat skema serangan balik, dimenit ke 90+6 menit Indonesia menang secara dramatis dan heroik atas Vietnam. Berawal dari sebuah serangan balik cepat yang dilancarkan pemain Indonesia, Fajar Fathur Rachman mencoba melepas tembakan ke arah gawang Vietnam, namun masih bisa diblok pemain Vietnam.
Bola kemudian jatuh di kaki Taufany Muslihuddin, dengan melakukan sedikit gocekan untuk mengecoh konsentrasi pemain Vietnam, ia kemudian melepaskan tembakan. Tembakan dari Taufany yang meluncur dipojok sebelah kanan kiper Vietnam, gagal diantisipasi oleh Quan Van Chuan.
Gol ini membuat Indonesia menang secara dramatis dari Vietnam dengan skor 3-2. Tumpahlah selebrasi dari para pemain, ofisial tim dan suporter Indonesia yang hadir langsung di stadion.