Pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh Coach STY jelang semifinal leg kedua, membuat kita yakin dan percaya, bahwa Fachruddin Aryanto dkk, mampu menumbangkan Vietnam dikandangnya sendiri, yaitu di Stadion My Dinh, Hanoi.
Sayangnya semua janji Coach STY, tinggalah janji. Selama 90 menit, Timnas Indonesia terlihat kalah kelas dari Vietnam.
Cara Vietnam mengumpan bola, cara mereka melakukan eksekusi bola ke arah gawang, kemudian tidak ada pemain Vietnam yang bermain individu menggiring bola terlalu lama dan cara mereka bertahan benar-benar membuat kita cuma bisa melongo, tim Vietnam bertahan dengan sangat rapat. Cara bermain Vietnam, mengajarkan kepada pemain Timnas Indonesia, tentang cara bermain sepakbola yang benar.
Akhirnya Timnas Indonesia kalah dengan skor 0-2, lewat brace yang dicetak Nguyen Tien Linh pada menit ke-3 dan ke-47.
Pada akhirnya Park Hang-seo dan Doan Van Hau tersenyum lebar diakhir laga, dan Timnas Indonesia harus tertunduk lesu.
Shin Tae-yong berhasil ngeprank pecinta sepakbola tanah air, karena gagal memenuhi janjinya, yaitu ia tidak mampu mengalahkan Vietnam dan gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke final.
Mudah-mudahan dengan pencapaian buruk ini, akan ada perbaikan di semua lini sepakbola Indonesia. Sehingga rindu juara selama 31 tahun ini, dapat segera terobati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H