Timnas Indonesia kembali gagal meraih gelar juara Piala AFF, setelah dikalahkan Vietnam dengan agregat 0-2 dibabak semifinal Piala AFF 2022. Coach Shin Tae-yong (STY) berhasil ngeprank pecinta sepakbola tanah air.
Sejak kedatangan Coach STY sebagai pelatih Timnas Indonesia pada akhir Desember 2019, publik sepakbola tanah air menaruh ekspektasi besar kepadanya. Pamornya sebagai pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018, yang berhasil mengalahkan Jerman dibabak penyisihan membuat namanya sangat pas untuk menukangi Timnas Garuda.
Timnas Indonesia yang saat itu dalam kondisi babak belur di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, seperti menemukan oase di padang pasir.
Sayangnya, pandemi covid-19 membuat ia tidak bisa langsung memoles tim asuhannya. Semua kegiatan sepakbola dihentikan oleh FIFA.
Coach STY datang ke Indonesia diproyeksikan untuk membawa Timnas U-20 lolos ke semifinal Piala Dunia U-20 2021. Event ini pun terkena penundaan, Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah, akhirnya tetap ditunjuk FIFA untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 di tahun 2023.
Akhirnya debut Coach STY menangani Timnas senior terjadi pada bulan Mei 2021, saat ia mempersiapkan tim dalam laga uji coba jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Pada prosesnya, Coach STY memberikan gelar juara kedua di Piala AFF 2020, meraih medali perunggu di ajang Sea Games 2021, meloloskan Timnas senior ke Piala Asia 2023 dan meloloskan Timnas U-19 lolos ke Piala Asia U-19 2023.
Sebelum gelaran Piala AFF 2022 dimulai, Coach STY belum mampu memberikan gelar mayor kepada Timnas senior. Ajang Piala AFF 2022 akan jadi sebuah pembuktian, mampukah ia membawa Timnas Indonesia meraih gelar juara untuk pertama kalinya.
Ada 3 kendala utama, yang dihadapi Coach STY jelang bergulirnya turnamen bergengsi di Kawasan ASEAN tersebut, yaitu :
1. Roda kompetisi Liga Indonesia vakum 2 bulan, akibat adanya tragedi kanjuruhan
2. Elkan Baggott dan Sandy Walsh tidak bisa bergabung dalam tim di Piala AFF 2022, karena tenaganya masih dibutuhkan oleh klubnya
3. Selama pemusatan TC di Bali untuk persiapan Piala AFF 2022, Timnas Indonesia tidak mendapatkan lawan untuk uji coba
Tiga kendala di atas harus dihadapi Coach STY, tapi ada satu keuntungan yang dimiliki Timnas Indonesia, yaitu bergabungnya pemain naturalisasi Jordi Amat, yang diperkirakan akan menambah kokoh lini belakang Timnas Indonesia.
Akhirnya Timnas Indonesia memulai laga Piala AFF 2022 melawan Kamboja, dengan susah payah Timnas Garuda mengalahkan Kamboja dengan skor 2-1. Banyaknya peluang yang terbuang sia-sia membuat laga ini berjalan tak mudah bagi skuad asuhan Coach STY.
Masalah penyelesaian akhir nampaknya benar-benar jadi titik lemah Timnas Indonesia dilaga-laga selanjutnya. Selain masalah lainnya, yaitu salah mengumpan dan pemain masih suka bermain dengan skill individunya masing-masing.
Dilaga berikutnya Timnas Indonesia menang dengan skor telak 7-0 atas Brunei Darussalam, kemudian dilaga berikutnya bermain seri dengan skor 1-1 melawan 10 pemain Thailand dan terakhir menumbangkan tim tuan rumah Filipina dengan skor tipis 2-1.
Dengan hasil-hasil ini, membawa Timnas Indonesia hanya mampu finish diurutan kedua klasemen grup A. Sehingga harus bertemu musuh berat Vietnam dibabak semifinal.
Sebelum memulai laga semifinal leg pertama, Coach STY menjanjikan kemenangan kepada suporter Indonesia. Sayangnya janji tersebut meleset, Timnas Indonesia hanya bermain 0-0 dihadapan pendukungnya sendiri, saat melawan Vietnam di semifinal leg pertama.
Kekhawatiran netizen dan suporter Indonesia muncul ke permukaan, bahwa skor imbang ini sangat merugikan Timnas Garuda jelang laga tandang ke Vietnam. Coach STY kemudian menjawab keraguan publik sepakbola tanah air dengan pernyataan yang menyejukkan hati.
Coach STY mengatakan, bahwa Timnas Indonesia datang ke Vietnam bukan mengincar hasil seri, tetapi mengincar hasil kemenangan dan Coach STY juga menjanjikan bahwa Timnas Indonesia akan bermain lebih keren dilaga semifinal leg kedua.
Selain itu, ada pernyataan Coach STY yang membuat kita semua optimis, bahwa sebelum ia datang, Vietnam dan Thailand merupakan tim terkuat dikawasan ASEAN, tetapi sejak ia datang melatih Timnas Indonesia, maka level Timnas Garuda setara dengan kedua tim tersebut.
Pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh Coach STY jelang semifinal leg kedua, membuat kita yakin dan percaya, bahwa Fachruddin Aryanto dkk, mampu menumbangkan Vietnam dikandangnya sendiri, yaitu di Stadion My Dinh, Hanoi.
Sayangnya semua janji Coach STY, tinggalah janji. Selama 90 menit, Timnas Indonesia terlihat kalah kelas dari Vietnam.
Cara Vietnam mengumpan bola, cara mereka melakukan eksekusi bola ke arah gawang, kemudian tidak ada pemain Vietnam yang bermain individu menggiring bola terlalu lama dan cara mereka bertahan benar-benar membuat kita cuma bisa melongo, tim Vietnam bertahan dengan sangat rapat. Cara bermain Vietnam, mengajarkan kepada pemain Timnas Indonesia, tentang cara bermain sepakbola yang benar.
Akhirnya Timnas Indonesia kalah dengan skor 0-2, lewat brace yang dicetak Nguyen Tien Linh pada menit ke-3 dan ke-47.
Pada akhirnya Park Hang-seo dan Doan Van Hau tersenyum lebar diakhir laga, dan Timnas Indonesia harus tertunduk lesu.
Shin Tae-yong berhasil ngeprank pecinta sepakbola tanah air, karena gagal memenuhi janjinya, yaitu ia tidak mampu mengalahkan Vietnam dan gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke final.
Mudah-mudahan dengan pencapaian buruk ini, akan ada perbaikan di semua lini sepakbola Indonesia. Sehingga rindu juara selama 31 tahun ini, dapat segera terobati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H