Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dengan Taktik "Tipu Muslihat" STY, Timnas Indonesia Berpeluang Lolos ke Piala Asia 2023

4 Juni 2022   08:37 Diperbarui: 8 Juni 2022   18:23 9155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pecinta Sepakbola Indonesia merasa kecewa dan "gemes" melihat performa Timnas Indonesia saat ditahan imbang Bangladesh dengan skor kacamata, dalam pertandingan FIFA Matchday jelang persiapan Kualifikasi Piala Asia 2023.

Tak hanya masalah hasil akhir yang mendapat sorotan tetapi permainan yang ditampilkan oleh Asnawi Mangkualam, dkk., sangat buruk dan membosankan. Para pemain mudah kehilangan bola, para pemain sayap lebih suka menggocek bola daripada memilih melakukan umpan satu-dua, permainan kolektif saling mengumpan tak terlihat malahan yang ada memberikan long pass dari lini belakang ke lini depan.

Hal ini yang kemudian membuat netizen Indonesia, menamai Timnas Indonesia saat lawan Bangladesh sebagai tim Longpass FC. Sebagai pengamat bola amatir, Bung Arson juga merasakan kekecewaan yang sama seperti pecinta sepakbola lainnya.

Ini jelas sebuah masalah besar bagi Skuad Coach Shin Tae-yong (STY), jelang laga resmi Kualifikasi Piala Asia 2023 yang akan berlangsung pada 8-14 Juni 2022. Dimana di laga pertama, Timnas Indonesia akan langsung berhadapan dengan tim tuan rumah Kuwait, pada tanggal 8 Juni 2022.

Laga ini bukan laga mudah bagi Timnas Indonesia, karena Kuwait memiliki kualitas yang lebih baik dari Timnas Indonesia ditambah lagi mereka bermain di kandang sendiri yang sudah barang tentu akan mendapatkan dukungan dari suporter tuan rumah.

Setelah melawan Kuwait, Timnas Indonesia akan menghadapi lawan tangguh lainnya, yaitu Yordania, sama halnya dengan Kuwait, kualitas tim Yordania juga masih di atas Timnas Indonesia. Laga lawan Yordania akan berlangsung pada tanggal 11 Juni 2022.

Dua laga awal ini menjadi kunci, mampu atau tidaknya Skuad Garuda lolos ke Piala Asia 2023. Jika mampu meraih hasil sekali menang dan sekali imbang, maka kans Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Asia 2023 terbuka lebar.

Sementara jika meraih hasil dua kali imbang, maka peluang Timnas Indonesia akan ditentukan berdasarkan penentuan peringkat kedua terbaik, karena di laga terakhir di atas kertas skuad asuhan Coach STY diprediksi mampu mengalahkan Nepal (14/6/2022).

Selain dua hasil di atas, misal dua kali kalah atau sekali seri dan sekali kalah, maka peluang lolos ke Piala Asia 2023 langsung tertutup.

Harapan Bung Arson, semoga permainan jelek yang ditampilkan oleh Skuad Garuda saat ditahan imbang Bangladesh hanya bagian dari strategi Coach STY, agar tak terbaca lawan. Bisa dikata semacam "Plot Twist": Timnas Indonesia sengaja bermain jelek, agar bisa kelabui lawan di Kualifikasi Piala Asia 2023.

Anggap saja, harapan Bung Arson ini untuk menghibur diri, karena sebagai pemerhati sepakbola nasional, harapan Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 masih ada meski agak berat dan penuh jalan terjal.

Semoga laga lawan Bangladesh merupakan bagian dari "taktik tipu muslihat" dari Coach STY untuk kelabui lawan di Kualifikasi Piala Asia 2023. Saya punya keyakinan, jika tim lawan seperti Kuwait dan Yordania pasti mengintip kekuatan Timnas Indonesia. Hal ini sangat penting sebagai pemantapan strategi tim saat latihan jelang pertandingan resminya.

Publik tentu masih ingat, bagaimana Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas digadang-gadang mampu lolos ke Piala Dunia U-20 2015. Hal ini tak lepas dari permainan impresif yang ditunjukkan oleh tim asuhan Indra Sjafri saat itu. Keberhasilan menjuarai Piala AFF U-19 2013, dilanjutkan keberhasilan menumbangkan tim kuat Korea Selatan U-19 demi mendapatkan tiket lolos ke Piala Asia U-19 2014.

Kegembiraan dan harapan publik sepakbola Indonesia saat itu membuncah. Bahwa tim ini, bakal menjadi generasi emas di masa depan.

Singkat cerita, Timnas U-19 dielu-elukan bak bintang besar, diberi panggung untuk melakoni berbagai uji coba Tur Nusantara (13 pertandingan) dan kemudian melakukan uji coba tur Timur Tengah (4 pertandingan) setelah para pemain menjalani ibadah umroh.

M. Hargianto salah satu punggawa Timnas U-19, mengungkapkannya kepada Valentino Simanjuntak di channel YouTube Jebreeetmedia TV. Para pemain merasa kelelahan dengan banyaknya laga uji coba tur Nusantara yang disiarkan langsung oleh salah satu TV Swasta Indonesia, sehingga pada saat laga resmi Piala Asia U-19 2014 permainan Timnas U-19 mudah terbaca lawan.

Di event resmi Piala Asia U-19 2014, Evan Dimas dkk., seperti kehabisan bensin, di laga pertama kalah dari Uzbekistan U-19 dengan skor 1-3. Kemudian di laga kedua takluk dari Australia U-19 dengan skor tipis 0-1. Dilaga terakhir yang sudah tidak menentukan lagi, Timnas U-19 kembali kalah dari UEA U-19 dengan skor telak 1-4.

Sehingga dengan rentetan tiga hasil buruk tersebut, mimpi Evan Dimas dkk., dan mimpi pecinta sepakbola tanah air melihat Timnas U-19 berlaga di Piala Dunia U-20 2015 di Myanmar pupus sudah.

Berkaca dari hasil negatif Timnas U-19 saat itu, dimana semua laga tim asuhan Coach Indra Sjafri disiarkan secara langsung, otomatis tim lawan akan dengan mudah mendapatkan rekaman pertandingannya, disamping para pemain juga merasakan kelelahan luar biasa akibat menjalani 17 pertandingan uji coba.

Sehingga netizen atau pecinta sepakbola tanah air, jangan menghakimi dulu hasil buruk yang diperoleh Timnas Indonesia di laga uji coba lawan Bangladesh. Siapa tahu, Coach STY memang sengaja menyimpan strategi dan taktik jitu agar tak dibaca lawan. Atau bisa jadi, Coach STY sedang merasa patah hati karena tiga pemain naturalisasi (Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama) batal bergabung karena prosesnya belum tuntas seratus persen.

Sejatinya tenaga Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, sangat diperlukan Coach STY untuk memperkuat Timnas Indonesia di laga Kualifikasi Piala Asia 2023, paling tidak dengan kehadiran mereka peluang mengalahkan Kuwait dan Yordania lebih terbuka.

Coach STY, merupakan pelatih yang ahli dalam meramu taktik dan strategi. Dia suka mengganti taktiknya sesuai dengan calon lawan yang dihadapi. Piala AFF 2020 menjadi bukti, dimana saat melawan tim kuat Vietnam ia memilih taktik bertahan dan saat bertemu Malaysia Coach STY memilih strategi menyerang.

Tidak hanya di Piala AFF 2020, di Sea Games 2021 ia juga menerapkan taktik berbeda saat melawan Filipina, Myanmar dan Thailand. Sayangnya di laga penentuan semifinal Sea Games 2021 taktiknya tak berjalan lancar karena kiper Thailand, Kawin Thamsatchanan, tampil cemerlang dengan menggagalkan sejumlah peluang yang diperoleh Timnas Indonesia U-23.

Lebih jauh lagi ketika Piala Dunia 2018, di sesi latihan Tim Korea Selatan ia mengacak nomor punggung pemain agar tidak teridentifikasi oleh mata-mata tim lawan. Hasilnya tim Korea Selatan mampu merepotkan Swedia (kalah tipis 0-1), Meksiko (kalah tipis 1-2) dan dilaga terakhir mampu membungkam Jerman dengan skor 2-0. Sayangnya "taktik tipu muslihat" ini, tak mengantarkan Korea Selatan melaju ke babak 16 besar.

Semoga dengan "taktik tipu muslihatnya" yang diterapkan di Timnas Indonesia mampu mengelabui lawan di Kualifikasi Piala Asia 2023, sehingga jika taktik dan strategi Coach STY berjalan sesuai dengan rencana, ia akan mampu membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023.

Coach STY masih mempunyai dua pemain kunci seperti Witan Sulaeman dan Ricky Kambuaya yang tidak bermain dilaga lawan Bangladesh, karena sedang melangsungkan pernikahan. Dan dua pemain ini, merupakan pemain kunci Coach STY, selain Asnawi Mangkualam. Sehingga kartu As-nya milik Coach STY, belum diketahui oleh tim lawan (Kuwait, Yordania dan Nepal). Seperti kita ketahui bersama, bahwa Witan Sulaeman dan Ricky Kambuaya tampil impresif di Piala AFF 2020. 

Kemudian khusus penampilan Ricky Kambuaya di Sea Games 2021, terlepas kartu merah yang diterimanya di laga semifinal Sea Games 2021 lawan Thailand, secara overall Ricky Kambuaya tampil bagus selama Sea Games 2021.

Mungkin ini beberapa saran dan PR untuk Coach STY, di Kualifikasi Piala Asia 2023 agar "taktik tipu muslihatnya" bisa berjalan lancar:

1. Pemain jangan takut untuk memegang bola, sehingga jangan terburu-buru dalam mengumpan karena jika terburu-buru jadinya sering melakukan long pass. 

2. Para Pemain juga harus lebih tenang ketika menguasai bola dan ketika mengumpan kepada rekannya, sehingga tidak sering salah oper.

3. Pemain sayap jangan terlalu egois untuk membawa bola, di laga lawan Bangladesh, Saddil Ramdani terlalu lama menggocek bola sehingga bola mudah direbut lawan dan ia sering kehilangan momentum yang seharusnya diumpan ke rekannya malah masih digocek sendiri.

4. Striker diberi sesi khusus latihan finishing, selama dilatih Coach STY pemain penyerang masih mandul.

5. Tak masalah jika saat lawan Kuwait dan Yordania, Timnas Indonesia bermain lebih bertahan dan mengandalkan serangan balik, asalkan hasil akhirnya bisa maksimal.

6. Jika penyerang lawan memiliki kecepatan, sebaiknya Elkan Baggott dimainkan di babak kedua.

7. Beri kebebasan Ricky Kambuaya untuk bermain di berbagai posisi, agar ia leluasa dalam mengorganisir lini tengah Timnas Indonesia.

8. Para pemain jangan terlalu mudah membuat pelanggaran, terutama di area berbahaya serta jangan terpancing emosi yang berakibat keluarnya kartu merah dari wasit atau kartu kuning yang berakibat si pemain mendapatkan akumulasi kartu kuning.

Kemudian untuk taktik dan strategi lainnya kita pasrahkan sepenuhnya kepada Coach STY, karena ia lebih ahli dalam meramu tim. Harapan kami hanya satu, jika pun pada akhirnya Timnas Indonesia tidak lolos ke Piala Asia 2023, minta tolong kepada para pemain yang ada di atas lapangan untuk berjuang sepenuh hati dan siap berkorban demi merah putih (berkorban disini jangan sampai mendapatkan banyak kartu kuning atau merah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun