Harapan Bung Arson, semoga permainan jelek yang ditampilkan oleh Skuad Garuda saat ditahan imbang Bangladesh hanya bagian dari strategi Coach STY, agar tak terbaca lawan. Bisa dikata semacam "Plot Twist": Timnas Indonesia sengaja bermain jelek, agar bisa kelabui lawan di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Anggap saja, harapan Bung Arson ini untuk menghibur diri, karena sebagai pemerhati sepakbola nasional, harapan Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 masih ada meski agak berat dan penuh jalan terjal.
Semoga laga lawan Bangladesh merupakan bagian dari "taktik tipu muslihat" dari Coach STY untuk kelabui lawan di Kualifikasi Piala Asia 2023. Saya punya keyakinan, jika tim lawan seperti Kuwait dan Yordania pasti mengintip kekuatan Timnas Indonesia. Hal ini sangat penting sebagai pemantapan strategi tim saat latihan jelang pertandingan resminya.
Publik tentu masih ingat, bagaimana Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas digadang-gadang mampu lolos ke Piala Dunia U-20 2015. Hal ini tak lepas dari permainan impresif yang ditunjukkan oleh tim asuhan Indra Sjafri saat itu. Keberhasilan menjuarai Piala AFF U-19 2013, dilanjutkan keberhasilan menumbangkan tim kuat Korea Selatan U-19 demi mendapatkan tiket lolos ke Piala Asia U-19 2014.
Kegembiraan dan harapan publik sepakbola Indonesia saat itu membuncah. Bahwa tim ini, bakal menjadi generasi emas di masa depan.
Singkat cerita, Timnas U-19 dielu-elukan bak bintang besar, diberi panggung untuk melakoni berbagai uji coba Tur Nusantara (13 pertandingan) dan kemudian melakukan uji coba tur Timur Tengah (4 pertandingan) setelah para pemain menjalani ibadah umroh.
M. Hargianto salah satu punggawa Timnas U-19, mengungkapkannya kepada Valentino Simanjuntak di channel YouTube Jebreeetmedia TV. Para pemain merasa kelelahan dengan banyaknya laga uji coba tur Nusantara yang disiarkan langsung oleh salah satu TV Swasta Indonesia, sehingga pada saat laga resmi Piala Asia U-19 2014 permainan Timnas U-19 mudah terbaca lawan.
Di event resmi Piala Asia U-19 2014, Evan Dimas dkk., seperti kehabisan bensin, di laga pertama kalah dari Uzbekistan U-19 dengan skor 1-3. Kemudian di laga kedua takluk dari Australia U-19 dengan skor tipis 0-1. Dilaga terakhir yang sudah tidak menentukan lagi, Timnas U-19 kembali kalah dari UEA U-19 dengan skor telak 1-4.
Sehingga dengan rentetan tiga hasil buruk tersebut, mimpi Evan Dimas dkk., dan mimpi pecinta sepakbola tanah air melihat Timnas U-19 berlaga di Piala Dunia U-20 2015 di Myanmar pupus sudah.
Berkaca dari hasil negatif Timnas U-19 saat itu, dimana semua laga tim asuhan Coach Indra Sjafri disiarkan secara langsung, otomatis tim lawan akan dengan mudah mendapatkan rekaman pertandingannya, disamping para pemain juga merasakan kelelahan luar biasa akibat menjalani 17 pertandingan uji coba.
Sehingga netizen atau pecinta sepakbola tanah air, jangan menghakimi dulu hasil buruk yang diperoleh Timnas Indonesia di laga uji coba lawan Bangladesh. Siapa tahu, Coach STY memang sengaja menyimpan strategi dan taktik jitu agar tak dibaca lawan. Atau bisa jadi, Coach STY sedang merasa patah hati karena tiga pemain naturalisasi (Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama) batal bergabung karena prosesnya belum tuntas seratus persen.