Keenam Stadion tersebut adalah Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar Bali).
Biaya persiapan yang telah dikeluarkan pastilah sangat besar, sehingga apabila ada dua event besar yang diselenggarakan pada tahun yang sama akan menguras kas negara, jika tidak mendapatkan sponsor kelas kakap.
Pemerintah yang selama dua tahun terakhir fokus dalam penanganan pandemi Covid-19 pasti akan berpikir ulang jika harus mengeluarkan anggaran dalam jumlah yang sangat besar untuk Piala Asia 2023.
Jika pada akhirnya PSSI tetap ngotot jadi tuan rumah Piala Asia 2023, PSSI harus bersiap nombok banyak jika tak dapat sponsor kelas kakap.
Ada baiknya, PSSI lebih fokus pada penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, apalagi kemungkinan jarak penyelenggaraan Piala Asia 2023 dan Piala Dunia U-20 berdekatan.
Selain itu, PSSI mempunyai target tinggi, Timnas U-20 wajib tembus babak semifinal di Piala Dunia U-20. Tentu target ini, akan sulit dicapai jika PSSI tidak mendukung sepenuh hati.
Biaya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 dan membiayai pelatnas Timnas Indonesia U-20 dengan target mencapai babak semifinal memerlukan dana besar. Jadi, mulai sekarang PSSI fokus ke Piala Dunia U-20 dan gak usah muluk-muluk jadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Apalagi skuad yang rencana akan tampil di Piala Dunia U-20 2023, rapornya tidak terlalu istimewa ketika dikalahkan oleh Venezuela di ajang Toulon Tournament U-19 2022. Masih perlu banyak PR dan polesan untuk tampil memukau di pentas Piala Dunia U-20 2023.
Jika melihat performa pemain di ajang Toulon Tournament U-19 2022, target tembus babak semifinal di Piala Dunia U-20 2023 terlalu ketinggian. Butuh kerja keras dan tentunya dana untuk pembiayaan pelatnas Timnas U-20.
2. Bangun Training Centre untuk Timnas Indonesia
Pasca kegagalan membawa Timnas Indonesia U-23 meraih medali emas Sea Games 2021. Seruan #STYOUT sempat menggema di akun media sosial. Dengan sangat enteng, Coach Shin Tae-yong (STY) menyarankan kepada PSSI untuk membangun training centre, sebagai markas latihan Timnas Indonesia.