Sehingga tak salah dengan apa yang dilakukan oleh Coach STY, kenapa ia memilih memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk tampil di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia Juni 2021 di UEA, kemudian di Playoff Kualifikasi Piala Asia 2023 dan terakhir di kejuaraan Piala AFF 2020. Karena Coach STY, menilai bahwa ada yang salah dengan sistem persepakbolaan di Indonesia.
Ketika mental pemain hancur lebur karena kalah 5 kali beruntun dalam Kualifikasi Piala Dunia 2021, apakah salah jika Coach STY mengganti skuad Timnas Senior tersebut.
Dengan membentuk skuad muda, Coach STY telah membangun pondasi kuat untuk masa depan sepakbola Indonesia, yang kelak bisa digunakan hingga 5-8 tahun ke depan. Pratama Arhan, Alfeandra Dewangga, Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, Ramai Rumakiek, dll. Itu adalah contoh nyata, betapa pedulinya Coach STY terhadap masa depan Sepakbola Indonesia.
Marilah kita nikmati pondasi yang sedang dibangun oleh Coach STY, tinggal kita tunggu hasilnya hingga kontraknya habis di Desember 2023 (apabila PSSI tidak memperpanjang kontrak Coach STY). Ingat kita bukan tim super, yang bisa seenaknya gonta-ganti pelatih layaknya sebuah Timnas di Eropa.Â
Jika pengurus PSSI lebih jeli memperhatikan, setiap ganti pelatih maka akan ganti lagi taktik, strategi dan program yang ditawarkan.
Jika hal ini yang terus berulang, gagal pecat pelatih, gagal pecat pelatih, percaya dengan "Bung Arson" dalam rentang 10 tahun ke depan, Timnas Indonesia tidak akan juara di level senior apabila polanya "Gagal Pecat Pelatih".
Pak Haruna dan Pak Iwan Bule selaku Ketua Umum PSSI, Stop-lah kebiasaan buruk era pengurus sebelumnya, pecat-memecat pelatih Timnas. Kita ini beruntung lho, sekaliber pelatih Top dunia, Coach STY lebih memilih melatih Timnas Indonesia, daripada bergelimang uang dengan melatih salah satu klub di Liga China.Â
Coach STY telah mengorbankan prestasi CV-nya sebagai seorang pelatih jempolan, dengan melatih Timnas Indonesia pelatih asal Korea Selatan ini, sedang mempertaruhkan Rapor CV-nya berubah menjadi merah.
Percayalah kepada Coach STY hingga masa bhaktinya habis di Timnas Indonesia. Meskipun saat ini hanya mampu berikan gelar nomor dua, tapi percayalah di depan sana Coach STY sudah menyiapkan sebuah gelar juara yang nantinya akan dipanen Timnas Indonesia, entah Medali Emas Sea Games ataupun Piala AFF.
Perlu diingat, akibat pandemi covid-19, efektif Coach STY baru bekerja mulai Mei 2021, meskipun ia dikontrak per Akhir Desember 2019.
3. Pak Haruna menyampaikan Shin Tae-yong tidak memberikan dampak positif kepada klub