Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

5 Alasan Kuat, Indonesia Jadi Juara Piala Sudirman 2021 dan Akhiri Puasa Gelar 32 Tahun

14 September 2021   09:37 Diperbarui: 14 September 2021   15:29 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda Putra Indonesia Marcus/Kevin saat bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. (DOK. NOC Indonesia/NAIF AL'AS/via kompas.com)

Kesempatan terbaik Indonesia untuk mengakhiri puasa gelar Piala Sudirman, yang telah lama dirindukan adalah dengan menjadi Juara Piala Sudirman Tahun ini. Tiga puluh dua tahun adalah waktu yang sangat lama bagi Indonesia untuk merasakan puasa gelar Piala Sudirman, yang merupakan ajang bergengsi kejuaraan beregu.

Sebagai salah satu negara pemrakarsa ajang Piala Sudirman, Indonesia hanya sekali merasakan menjadi juara Piala Sudirman. Saat Piala Sudirman pertama kali digelar di Jakarta, pada Tahun 1989. Di final Indonesia mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2, sempat tertinggal terlebih dulu 0-2 dari Korea Selatan. Indonesia mampu bangkit dan membalikkan keadaan.

Tiga pahlawan bulu tangkis Indonesia yang berturut-turut menjadi penyumbang poin bagi kemenangan ini, adalah Susy Susanti (tunggal putri), Eddy Kurniawan (tunggal putra) dan Eddy Hartono/Verawaty Fajrin (ganda campuran).

Setelah menjadi juara di tahun 1989, Indonesia nampak kesulitan untuk merebut kembali Piala Sudirman. Indonesia lebih sering menjadi spesialis runner up, yaitu tahun 1991, 1993, 1995, 2001, 2005, dan 2007. Kemudian Indonesia juga sering tampil sebagai semifinalis sebanyak 7 kali.

Bahkan Indonesia sempat merasakan dua kali terpuruk dalam keikutsertaan Piala Sudirman, karena tak mampu melaju hingga babak semifinal, yaitu pada tahun 2013 dan 2017.

Jelang perhelatan Piala Sudirman 2021, PBSI telah merilis nama-nama pemain bulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di Piala Sudirman yang berlangsung di Kota Vanata, Finlandia. Ajang bergengsi supremasi beregu campurann ini akan dimulai pada tanggal 26 September - 6 Oktober 2021.

Sebanyak 20 pemain terbaik Indonesia telah ditentukan oleh PBSI, yang diumumkan pada hari Senin, 14 September 2021 kemarin. Ada kejutan di sektor tunggal putri dan ganda campuran, PBSI berani tidak membawa pemain yang lebih berpengalaman.

Dari sektor tunggal putri PBSI tidak membawa Fitriani dan Ruselli Hartawan, sementara dari sektor ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja tidak dimasukkan ke dalam daftar pemain.

Posisi mereka digantikan oleh para pemain yang lebih muda, dari sektor tunggal putri ada nama Putri KW yang namanya sedang meroket, selepas menjuarai Spain Masters 2021, usianya baru 19 tahun, kemudian ada Ester Nurumi Tri Wardoyo (usia 17 tahun). Sektor ganda campuran ada Rinov Rivaldy (21 tahun)/Pitha Haningtyas Mentari (22 tahun)

Pemilihan Putri KW dan Rinov/Pitha didasari karena mereka merupakan juara di Spain Masters 2021, serta kemampuan dan teknis mereka sangat mampu untuk tampil secara beregu. Penampilan apik, juga mereka tunjukkan selama latihan dan simulasi.

Sementara bagi Ester, tipikal ia adalah pemain menyerang dengan kemampuan yang dimiliki akan menyulitkan lawannya, ditambah lagi permainannya belum banyak diketahui lawan.

Keputusan yang telah ditentukan oleh PBSI patut didukung, dengan membawa para pemain muda diajang beregu akan menambah pengalaman dan mental mereka, selain itu sebagai regenerasi untuk sektor tunggal putri dan ganda campuran.

Berikut ini daftar pemain Indonesia yang akan berlaga di Piala Sudirman 2021

Tunggal Putra: Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito

Tunggal Putri: Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani, Ester Nurumi Tri Wardoyo

Ganda Putra: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

Ganda Putri: Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto

Ganda Campuran: Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari

Ada kans kuat bagi Indonesia untuk menjadi juara Piala Sudirman 2021. 5 alasan kuat ini yang akan membuat kita optimis bahwa gelar juara yang sudah 32 tahun kita nantikan, akan kembali ke tanah air.

1. Faktor Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Dalam setiap gelaran Piala Sudirman, sektor ganda putri dan tunggal putri sebagai titik terlemah bagi Indonesia. Sehingga kerap kali di partai penentuan seperti semifinal dan partai final, seolah-olah tim lawan sudah unggul 2-0. Karena memang kedua sektor ini tidak banyak memberikan konstribusi selama ini. Bukan sebagai sektor andalan penyumbang poin di Piala Sudirman.

Keberhasilan Greysia/Apriyani mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 menimbulkan optimisme, jika sektor ganda putri akan menyumbangkan poin di ajang Piala Sudirman 2021.

Hal ini dibuktikan Greysia/Apriyani dalam prosesnya meraih medali emas dengan menumbangkan ganda putri peringkat 1 dunia Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, ganda putri peringkat 2 dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dan ganda putri peringkat 4 dunia Lee Sohee/Shin Seungchan.

Dengan modal tersebut, Greysia/Apriyani akan lebih percaya diri saat bertemu dengan lawan yang lebih diunggulkan di fase-fase genting.

2. Anthony Sinisuka Ginting Dalam Kondisi Puncak

Meskipun Anthony Ginting hanya mempersembahkan medali perunggu bagi kontingen Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Namun performa Anthony selama Olimpiade 2020 sangat memuaskan, penampilan gemilangnya saat mengalahkan Anders Antonsen yang memiliki peringkat lebih baik dari Anthony di babak perempatfinal patut diapresiasi.

Serta daya juang dan kerja kerasnya saat dikalahkan oleh Chen Long dibabak semifinal patut dipuji. Karakter Ginting yang tidak mudah menyerah dari lawan, menjadi nilai plus saat berlaga diajang beregu.

Dengan usia yang lebih matang 25 tahun, penampilan Anthony memang terus menanjak. Dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, sudah saatnya Anthony memikul beban untuk selalu menyumbangkan 1 poin dari sektor tunggal putra setiap ia ditampilkan oleh pelatih.

3. Indonesia Memiliki 2 Ganda Putra Terbaik Dunia

Meskipun hasil yang diraih oleh ganda putra terbaik Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 kurang maksimal, karena salah satu pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ditargetkan membawa pulang medali emas.

Hasil negatif yang mereka raih di Olimpiade 2020 diharapkan tidak berimbas dalam kejuaraan Piala Sudirman. Sektor ganda putra diandalkan untuk menyumbangkan 1 poin, siapapun pasangan yang akan ditampilkan oleh pelatih, wajib hukumnya menyumbangkan kemenangan.

Apalagi saingan berat di sektor ganda putra absen dalam Piala Sudirman 2021, Pasangan terberat dari Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin yang mengalahkan The Minions dan The Daddies di Olimpiade absen. 

Duo Menara China Li Jun Hui/Liu Yu Chen juga absen, sementara dua pasangan ganda putra Jepang absen, setelah 3 pemain Jepang memutuskan pensiun, Hiroyuki Endo, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.

4. Absennya Pemain Kunci Negara Pesaing

Ada kejutan dalam kejuaraan Piala Sudirman 2021, dimana banyak pemain andalan dari negara pesaing yang memilih absen. Berbagai alasan membuat para pemain bintang dari negara pesaing absen. Ada yang karena cedera, kelelahan setelah membela negara di ajang Olimpiade Tokyo 2020, faktor pandemi covid-19 dan alasan pensiun.

Dari China: Chen Long (Tunggal Putra), Li Jun Hui/Liu Yu Chen (Ganda Puta) dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (Ganda Campuran)

Dari Jepang: Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Ganda Putri), dan Hiroyuki Endo, Takeshi Kamura, Keigo Sonoda (Ganda Putra)

Dari Taiwan: Tai Tzu Ying (Tunggal Putri) dan Lee Yang/Wang Chi-Lin (Ganda Putra)

Dari India: Pusarla V. Sindhu (Tunggal Putri)

Ini kesempatan emas bagi Indonesia, untuk memanfaatkan situasi dari negara pesaing yang tidak membawa para pemain andalannya. Absennya pemain-pemain di atas setidaknya memudahkan langkah Indonesia, ketika bertemu dengan 4 negara diatas, China, Jepang, Taiwan maupun India.

5. Putri KW Mengingatkan Memori Mia Audina

Sektor tunggal putri, menjadi titik terlemah Indonesia dalam ajang Piala Sudirman 2021. Bukan bermaksud meremehkan kemampuan Gregoria Mariska Tunjung, namun akan sulit sekali bagi Gregoria menyumbangkan poin saat bertemu dengan lawan tunggal putri dari negara pesaing, misalkan China, Jepang, Korea Selatan, Denmark maupun Thailand.

Sebagai penulis, saya mempunyai usulan tim pelatih atau manajer tim untuk mencoba memberikan kesempatan dan tekanan untuk Putri KW. Sudah saatnya ia mulai diberikan beban dan tanggung jawab. Agar kemampuannya setara dengan pemain seangkatannya, An Seyoung dari Korea Selatan.

An Seyoung saat ini ada di peringkat ke-8 dunia, sementara Putri KW tercecer di peringkat ke-136 dunia. PBSI pernah mempunyai memori manis di Piala Uber 1994 saat berani melakukan perjudian dengan menurunkan Mia Audina. 

Mia Audina yang saat itu masih berusia 14 tahun, diberi beban dan tanggung jawab sebagai penentu kemenangan. Mia Audina pun dapat menjawab tantangan itu dengan baik, sebagai penentu gelar juara Piala Uber 1994.

Inspirasi dari Mia Audina di masa lalu, harus dicopy paste oleh tim pelatih dan manajer tim saat ini. Siapa tahu, dengan menampilkan Putri KW yang belum terlalu dikenal oleh lawan, Putri KW dapat membuat kejutan dengan memberikan sumbangan poin bagi Indonesia dari sektor tunggal putri.

Dengan bekal raihan gelar juara Spain Masters 2021, minimal Putri KW sudah mempunyai mental kuat mengatasi tekanan di babak final. Dengan memberikan beban lebih ke Putri KW, dampak positif akan dirasakan di event selanjutnya, yaitu Piala Uber 2021. Putri KW sudah terbiasa dengan atmosfer pertandingan beregu.

Itulah 5 alasan kuat bagi Indonesia untuk membawa pulang Piala Sudirman 2021, sehingga mengakhiri penantian selama 32 tahun. Semoga ke-20 pemain yang dibawa oleh PBSI ke Piala Sudirman 2021 dapat memberikan sumbangsih terbaiknya untuk mengharumkan nama baik Indoensia.

Salam Olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun