Tidak ingin, meratapi kegagalan terlalu lama, timnas asuhan Fakhri Husaini membayar lunas dengan menyingkirkan Korea Utara dalam perebutan tiket Piala AFC U-19 tahun 2020 di Uzbekistan. David Maulana dkk, selama penyisihan grup tampil dengan suguhan permainan yang enak ditonton.
Alur permainan umpan-umpan pendek ditambah variasi umpan terobosan dan kecepatan akselerasi pemain sayap menjadi warna tersendiri yang ditampilkan oleh skuad Fakhri. Ikatan kontrak melatih Fakhri kembali berakhir, pasca meloloskan Indonesia ke Piala AFC U-19.
Banyak pihak memprediksi jika kontrak Fakhri, akan diperpanjang oleh PSSI apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Sehingga persiapan tim, harus segera dibentuk dan ditentukan agar hasil yang akan dicapai di Piala AFC U-19 tahun 2020 dan Piala Dunia U-20 tahun 2021 bisa maksimal.
Tetapi prediksi tersebut tiba-tiba buyar atau mengambang. Akibat kegagalan timnas senior dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 zona asia, PSSI melakukan perombakan besar-besaran dalam jajaran pelatih.
PSSI memecat Simon McMenemy untuk digantikan pelatih asal Korsel yaitu Shin Tae-yong. Shin Tae-yong diberikan tugas PSSI untuk melatih timnas senior, timnas U-20, dan melakukan supervisi ke pelatih-pelatih level usia U-16 dan U-22. Kabar yang berhembus sementara pelatih Indra Sjafri pun terkena kebijakan ini, rencana Indra Sjafri akan dijadikan asisten pelatih Tae-yong.
Jika Indra Sjafri sudah ada gambaran, walaupun masih menunggu keputusan resmi, terus bagaiman dengan nasib pelatih yang berpotensi seperti Fakhri Husaini?
Sebelumnya ketua umum PSSI, yang lebih akrab disapa Iwan Bule menyatakan bahwa pelatih Fakhri Husaini akan tetap dipertahankan entah sebagai pelatih utama atau asisten pelatih jika pelatih utamanya lebih bagus. PSSI akan mencari pelatih kelas dunia yang nantinya akan dikombinasikan, sehingga hasilnya akan lebih maju.
Sementara itu menurut sekjen PSSI, Ratu Tisha, ia sudah berkomunikasi dengan Fakhri untuk mengadakan evaluasi dan membicarakan prospek ke depan. Tapi, sampai saat ini, Fakhri belum bisa memenuhi undangan PSSI di Jakarta. PSSI menurut Sekjen, Ratu Tisha juga menyadari dengan kesibukan Fakhri Husaini di tempat beliau bekerja.
"Beliau pernah kami undang, tapi ia tidak bisa karena sakit. Setelah itu, anaknya juga jatuh sakit. Jadi, kami masih menunggu hasil evaluasi dari coach Fakhri," kata Tisha menjelaskan
"Dia juga sudah naik jabatan di Pupuk Kaltim. Tugasnya akan semakin sibuk, kondisi itu membuatnya akan sulit karena tidak menetap di Jakarta," dia mengucapkan.