Hipokalsemia menyebabkan penyerapan kalsium dari makanan dan reabsorpsi kalsium dari urin terganggu. Hiperkalsemia mengakibatkan transporter kalsium yang berperan dalam mengatur keseimbangan kalsium terganggu. Osteoporosis mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan rentan patah disebabkan penurunan massa tulang dan kerapuhan tulang akibat berkurangnya kadar kalsium. Penyakit ginjal batu kalsium disebabkan peningkatan konsentrasi kalsium dalam urin yang mengakibatkan terbentuknya batu kalsium dalam ginjal.
   Protein transporter membantu menjaga keseimbangan kalsium dalam sel dengan mengatur aliran kalsium masuk dan keluar sel serta mengatur distribusi kalsium di dalam organel. Kerusakan pada protein seluler oleh stres dapat menyebabkan gangguan pada homeostasis. Untuk melawan gangguan ini di homeostasis, sel-sel merespon dengan cepat memproduksi protein pelindung yang disebut protein stres.
   Untuk memerangi jenis gangguan ini pada homeostatis, sel-sel merespon dengan cepat memproduksi protein pelindung yang disebut protein stres. Setelah sintesis, protein stres ini bekerja untuk melindungi sel dengan memperbaiki dan memulihkan homeostatis serta memberikan gambaran tentang bagaimana sistem kontrol ini mengatur protein homeostatis dalam sel. Proses dimulai dengan stressor yang mengakibatkan kerusakan protein, kerusakan protein menjadi sinyal bagi sel untuk menghasilkan protein sel. Setelah sintesis, protein stres ini bekerja untuk mempernaiki protein yang rusak dan mengembalikan homeostatis.
DAFTAR PUSTAKA
Arther Sandag, G., & Kaunang, F. (2019). Klasifikasi Fungsi Family Protein Transport Menggunakan Radial Basis Neural Network. Cogito Smart Journal, 205-209.
Nadiyah. (2020). Metabolisme Zat Gizi Mikro. Universitas Esa Unggul, 2-5.
Sakti, C. P. (2018). Control of the Internal Environment. Jurnal Manajemen Sains, 61-63.
Veldurthy, V., Wei, R., Oz, L., Dhawan, P., Heui Jeon, Y., & Christakos, S. (2016). Vitamin D, Calcium Homeostasis and Aging. Bone Research.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H