Calcium-Sensing Receptor (CaSR): Sel paratiroid memiliki reseptor khusus yang disebut Calcium-Sensing Receptor. CaSR mengukur konsentrasi kalsium dalam darah dan merespons dengan mengatur pelepasan hormon paratiroid (parathyroid hormone/PTH). PTH meningkatkan penyerapan kalsium dari tulang dan penurunan ekskresi kalsium dari ginjal, sehingga meningkatkan konsentrasi kalsium dalam darah.
Sel Epitel Ginjal:
   Transporter Kalsium Di Dalam Sel: Di dalam sel epitel tubulus ginjal, terdapat transporter kalsium yang berperan dalam reabsorpsi kalsium dari urin yang dihasilkan oleh ginjal. Ini membantu menjaga keseimbangan kalsium dalam tubuh dengan mengatur berapa banyak kalsium yang disaring dan diabsorbsi kembali ke dalam peredaran darah.
Sel Usus:
   Transporter Kalsium Aktif di Usus: Sel epitel usus juga memiliki transporter kalsium aktif yang membantu dalam penyerapan kalsium dari makanan yang kita konsumsi. Kalsium ini kemudian disalurkan ke dalam peredaran darah untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam tubuh.
Sel Otot Jantung:
   Transporter Kalsium di Membran Sarcoplasmic Reticulum (SR): Di sel otot jantung, terdapat transporter kalsium khusus yang berperan dalam mengatur kontraksi jantung. Kalsium dilepaskan dari retikulum sarkoplasma (SR) untuk memulai kontraksi otot jantung dan kemudian diambil kembali ke dalam SR setelah kontraksi selesai.
Beberapa gangguan umum homeostasis kalsium yang terkait dengan bagaimana transporter kalsium dapat terlibat dalam gangguan tersebut:
- Hipokalsemia: Kondisi rendahnya kadar kalsium dalam darah dapat menyebabkan Hipokalemia yang disebabkan oleh defisiensi hormon paratiroid (hiperparatiroidisme), penyerapan kalsium yang buruk di usus, atau masalah ginjal yang menyebabkan reabsorbsi kalsium terhambat. Transporter pada kalsium di dalam sel usus dan ginjal berperan dalam penyerapan kalsium dari makanan dan reabsorpsi kalsium dari urin. Gangguan pada transporter ini dapat menyebabkan hipokalsemia.
- Hiperkalsemia: Kondisi tingginya kadar kalsium dalam darah dapat menyebabkan Hiperkalsemia yang disebabkan oleh hiperparatiroidisme (peningkatan hormon paratiroid). Hiperparatiroidisme berasal dari tumor yang memproduksi hormon paratiroid, atau gangguan ginjal yang tidak dapat mengeluarkan kalsium dengan baik. Di dalam sel paratiroid dan sel ginjal terdapat transporter kalsium yang berperan dalam mengatur keseimbangan kalsium. Gangguan pada transporter ini dapat berkontribusi pada hiperkalsemia.
- Osteoporosis: Penyakit Osteoporosis menyebabkan kondisi tulang menjadi rapuh dan rentan patah. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan penurunan massa tulang dan kerapuhan tulang akibat berkurangnya kadar kalsium. Transporter kalsium di dalam sel osteoblas (sel pembentuk tulang) dan sel osteoklas (sel penghancur tulang) berperan dalam mempengaruhi penyerapan dan pelepasan kalsium ke dalam tulang. Hal ini mengakibatkan keseimbangan kalsium dalam tulang menjadi terpengaruhi.
- Penyakit Ginjal Batu Kalsium: Batu kalsium yang terbentuk di dalam ginjal menyebabkan timbulnya penyakit ginjal batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena adanya peningkatan konsentrasi kalsium dalam urin. Di dalam sel ginjal transporter kalsium berperan dalam mengatur ekskresi kalsium ke dalam urin.
3. Â KESIMPULAN
   Pada kalsium, homeostasis sebagian besar diatur melalui sistem hormon terintegrasi yang mengendalikan transportasi kalsium di dalam usus (penyerapan usus), ginjal (reabsorpsi ginjal), dan tulang. Penurunan kalsium serum menginaktivasi Calcium Reseptor (CaR) di kelenjar paratiroid untuk meningkatkan kadar PTH, yang mengaktifkan PTHR dalam ginjal untuk meningkatkan reabsorpsi kalsium tubular, dan pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang. Peningkatan PTH merangsang ginjal untuk meningkatkan sekresi 1,25 (OH) 2D, yang mengaktifkan VDR dalam usus untuk meningkatkan penyerapan kalsium, di kelenjar paratiroid untuk mengurangi sekresi PTH, dan pada tulang untuk meningkatkan resorpsi.