Dan ketika berinteraksi dengan perempuan bisa menjadi agresif.
Bagi remaja apalagi yang sudah pubertas, maka dorongan melakukan aktivitas seksual dini sangat mungkin terjadi, sambungnya.
"Kayak menyentuh bagian-bagian tubuh perempuan atau bicaranya jadi cabul."
"Jadi dunianya terbatas pada seksual saja."
Dokter spesialis kejiwaan, Evline Gunawan, juga membeberkan dampak kecanduan konten pornografi di antaranya hilangnya impuls kontrol.
"Mereka makin banyak melakukan tindakan-tindakan impulsif dalam hal seksualitas," ujarnya.
Kemudian muncul masalah dalam hal belajar, relasi sosial, dan produktivitas.
Itu mengapa menurut dia, pengawasan oleh orang tua terhadap anak-anak harus diperketat.
Ia menyarankan kepada para orang tua agar lebih sering mengajak anak mereka bicara dan bertanya tentang apa-apa saja yang dikonsumsi dari gawai mereka.
Jika dirasa konten tersebut berbahaya, maka bisa diberi pemahaman tentang apa dampak dari tontonan tersebut. Intinya, kata dia, mengajari anak tersebut tentang apa konsekuensi jika meniru konten itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H