Mohon tunggu...
Sonti Soraya Sinaga
Sonti Soraya Sinaga Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

a full time officer, sometimes a traveller

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Danau Toba, Saya Pulang..

20 Januari 2016   14:56 Diperbarui: 20 Januari 2016   15:03 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ketiga liburan, kami berangkat pukul 7 pagi dari rumah kerabat kami tersebut. Tapi sebelum berangkat, kami disediakan lapet dan pohul-pohul (kue basah khas batak yang terbuat dari beras ketan atau singkong halus yang dicampur gula merah) beserta teh manis hangat, makanan favorit saya untuk sarapan di tanah Batak.

Pangururan

Pagi itu kami berangkat menuju Pangururan. Ibukota Kabupaten Samosir ini terkenal dengan tempat pemandian air panasnya. Jadi kami memang sengaja belum mandi ketika berangkat dan mandi di tempat tersebut. Kami memilih salah satu tempat pemandian air panas alami di kolam yang tertutup untuk keluarga. Puas berendam di kolam pemandian selama satu jam, kami pun berkemas dan duduk-duduk santai sejenak di warung makan di sekitar pemandian air panas tersebut sambil menyantap mie khas orang Batak yang disebut mie gomak.

Sekitar pukul 10 kami melanjutkan perjalanan di Pulau Samosir. Kami menuju Tuktuk, lokasi wisata yang paling terkenal di Samosir, banyak turis asing yang datang ke tempat Tuktuk. Dan lagi-lagi sepanjang perjalanan menuju Tuktuk mata saya dimanjakan dengan indahnya pemandangan Danau Toba di sisi kiri jalan dengan sawah-sawah yang luas di sekitarnya.

Tuktuk

Pukul 2 siang kami pun tiba di penginapan kami di Tuktuk. Setelah check in dan memasukkan barang-barang bawaan kami ke dalam kamar, saya pergi sebentar ke Tomok untuk membeli makanan. Hari itu Tomok ramai sekali, terutama di pelabuhan penyebrangan kapal feri, banyak mobil antri sehingga membuat jalanan macet panjang.

Sebenarnya ada beberapa objek wisata yang menarik di Tuktuk, seperti pemakaman Raja Batak dengan perkampungan tradisional Batak yang menyediakan pertunjukan tarian khas Batak Toba, yaitu Tortor. Tapi saya sudah pernah mengunjunginya setiap saya berlibur ke sini, dan saya ini adalah kunjungan saya yang kesekian kali di Tuktuk, jadi saya pikir semua sudah pernah saya lihat. Lagi pula di waktu libur akhir tahun seperti itu semua tempat wisata ramai sekali, jadi saya memilih untuk tidur siang, karena jarang sekali saya bisa tidur siang apalagi di kamar yang langsung menghadap Danau Toba.

[caption caption="Foto keluarga di tepian Danau Toba di depan cottage"]

[/caption]

Sore hari saya terbangun dan memutuskan untuk berenang di Danau Toba. Seperti biasanya, air Danau Toba di kawasan wisata Tuktuk itu sejuk dan bersih, jadi saya selalu senang berenang di sana. Malam harinya kami hanya berkumpul dan berbincang bersama-sama di teras kamar lalu tidur.

Sidamanik dan Siantar

Hari terakhir liburan di Danau Toba, kami meninggalkan Tuktuk dengan kapal penumpang yang datang menjemput ke jetty di dekat kamar kami. Sekitar jam 11 siang kami sudah tiba di Parapat dan segera menuju Siantar. Kami memilih jalur Sidamanik untuk melihat pemandangan yang berbeda. Dan lagi-lagi kami tetap bisa menikmati pemandangan Danau Toba hingga berbelok ke Sidamanik. Dan saya baru tahu kalau ada perkebunan teh seperti di daerah Sidamanik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun