SEPASANG KAKI melangkah dalam keramaian.
SATU PERSATU pemiliknya menyapa pedagang di luar.
Semua yang disapa MENGGELENG.
ZICO melangkah ke dalam setiap toko.
Mengajak berbicara yang di sana. Sesekali menggunakan isyarat tangannya.
Semuanya MENGGELENG.
Ia berdiri di mulut pintu.
Matanya menyisir pengunjung yang masuk keluar.
EXT. JALAN THAMRIN, LAWANG - SORE
Hujan TURUN dari langit kelabu.
Di warung pinggir jalan, ZICO duduk tertunduk.
Sesekali badannya menggigil. Ia merapatkan kedua lengan ke dadanya.
Memandangi hujan. Menengok ke jalan.
Menatap PASAR di seberangnya.
SUPER: DUA MINGGU KEMUDIAN - JANUARI 1984
EXT. HALAMAN DEPAN SEKOLAH - SIANG
ZICO duduk sendirian di bangku batu a la "THE THINKER".
Lina masuk gerbang.
MELIHATNYA. Menatapnya terus.
Hingga ke pintu utama.
INT. LORONG LANTAI DUA - SORE
Lina melenggang sendirian.
Wajahnya TERANGKAT. Matanya BERBINAR.
Di arah berlawanan ZICO berjalan sendirian.
Lina buru-buru merapikan rambutnya. Memasang senyumnya.
Saat mendekat, ZICO menurunkan wajahnya.
Bergeming melewati Lina.
INT. KELAS I-10 - SIANG
Lina berdiri mengobrol di mulut pintu.
ZICO duduk membolak-balik bukunya di meja.
Gadis itu meliriknya terus.
ZICO bergeming.
SUPER: DUA TAHUN KEMUDIAN - MASA KINI - 1986
EXT. JALAN DR SOETOMO - SORE