SUPER: MASA KINI - 26 DESEMBER 1983
INT. RUANG TAMU - MALAM
Gelap dan senyap di dalam. Hujan LEBAT di luar.
ZICO membuka pintu.
MATANYA terbelalak.
Basah kuyup, seorang WANITA berdiri membelakanginya di teras.
                            ZICO
                        INDAHSARI!!
Ia meloncat keluar.
MENDEKAPNYA erat-erat dari belakang.
Petir MENYAMBAR.
INT. KAMAR ZICO - MALAM
SEPASANG MATA sontak terbuka.
ZICO duduk di ranjang.
Nafasnya megap-megap. Matanya nanar berputar.
Memandangi gelap dalam senyap.
EXT. JALAN RAYA ARJUNA - PAGI
ZICO berdiri di pinggir jalan seberang rumahnya.
Mengawasi arus kendaraan yang menuju selatan.
Sebuah bemo berhenti di depannya.
INT. PASAR LAWANG, LAWANG - PAGI
SEPASANG KAKI melangkah dalam keramaian.
SATU PERSATU pemiliknya menyapa pedagang di luar.
Semua yang disapa MENGGELENG.
ZICO melangkah ke dalam setiap toko.
Mengajak berbicara yang di sana. Sesekali menggunakan isyarat tangannya.
Semuanya MENGGELENG.
Ia berdiri di mulut pintu.
Matanya menyisir pengunjung yang masuk keluar.
EXT. JALAN THAMRIN, LAWANG - SORE
Hujan TURUN dari langit kelabu.
Di warung pinggir jalan, ZICO duduk tertunduk.
Sesekali badannya menggigil. Ia merapatkan kedua lengan ke dadanya.
Memandangi hujan. Menengok ke jalan.
Menatap PASAR di seberangnya.
SUPER: DUA MINGGU KEMUDIAN - JANUARI 1984
EXT. HALAMAN DEPAN SEKOLAH - SIANG
ZICO duduk sendirian di bangku batu a la "THE THINKER".
Lina masuk gerbang.
MELIHATNYA. Menatapnya terus.
Hingga ke pintu utama.
INT. LORONG LANTAI DUA - SORE
Lina melenggang sendirian.
Wajahnya TERANGKAT. Matanya BERBINAR.
Di arah berlawanan ZICO berjalan sendirian.
Lina buru-buru merapikan rambutnya. Memasang senyumnya.
Saat mendekat, ZICO menurunkan wajahnya.
Bergeming melewati Lina.
INT. KELAS I-10 - SIANG
Lina berdiri mengobrol di mulut pintu.
ZICO duduk membolak-balik bukunya di meja.
Gadis itu meliriknya terus.
ZICO bergeming.
SUPER: DUA TAHUN KEMUDIAN - MASA KINI - 1986
EXT. JALAN DR SOETOMO - SORE
Siswa-siswi berseragam olahraga berkumpul di TAMAN yang diapit jalan.
Ada yang berlari BERKELOMPOK.
Ada yang berdiri dan duduk-duduk.
Seorang pria bertopi, 30-an, mengawasi di balik kursi "sutradara"-nya.
Ada peluit di lehernya.
Ada STOPWATCH dan CLIPBOARDÂ di tangannya.
EXT. HALAMAN DEPAN SEKOLAH - SIANG
Siswa-siswi senior berdiri di depan pintu utama.
Di atas sebuah PANGGUNG beranak tangga tiga.
Semuanya TERSENYUM melihat ke depan.
Seorang pria memotretnya dengan kamera di atas tripod.
EXT. HALAMAN PARKIR KURSUS - PAGI
Sepasang KAKI bersepatu putih berlogo puma di tumit. Bercelana panjang biru laut. Berpakaian putih. Turun dari motor.
Pemiliknya melepaskan helm. Menggantungnya di setang.
MEMUTAR badannya.
ZICO merapikan rambut. Menengadah. Melirik plang di atas dua tiang.
"BIMBINGAN MASUK PERGURUAN TINGGI".
INT. KAMAR ZICO - MALAM
TEMARAM.
Cuma seberkas cahaya LAMPU meja.
Kepala ZICO terbaring di dekatnya.
Matanya TERPEJAM.
Di sekelilingnya BERSERAKAN buku-buku "kumpulan soal masuk perguruan tinggi negeri".
INT. AUDITORIUM - PAGI
Siswa siswi beraneka seragam sekolah duduk berjauhan.
Ada yang membaca.
Ada yang mencorat-coret.
Ada juga yang membolak-balik lembaran yang dijepit.
DUA PRIA berseragam safari berdiri di depan.
Di belakang, DUA WANITA berdiri dengan seragam serupa.
Bahasa tubuh mereka layaknya sipir.
INT. RUANG TAMU - PAGI
HALAMAN GANDA sebuah surat kabar digelar di meja.
Kepala ZICO dan kepala mamanya MENDEKATINYA.
Telunjuk ZICO di sini. Telunjuk mamanya di sana.
Bocah itu MENOLEH. Tersenyum kepadanya.
Mamanya mendekatkan matanya ke telunjuk ZICO di surat kabar.
Keduanya BERPANDANGAN.
Sang ibu memeluk pundak putranya.
TERSENYUM berkaca-kaca.
                         ZICO (V.O.)
                Hasil SIPENMARU delapan enam sudah
                keluar. Aku diterima di FAKULTAS
                FILSAFAT UNIVERSITAS GADJAH MADA,
                Yogyakarta. Aku senang karena impianku
                tercapai. Tapi juga sedih karena mesti
                meninggalkan mama sama Bi Iyem.
SUPER: YOGYAKARTA - AGUSTUS 1986
EXT. JALAN PAKUNINGRATAN - PAGI
Sebuah motor DITUNTUN ke luar pagar sebuah rumah.
Sebuah KAKI bersepatu putih berlogo puma di tumitnya menyalakannya.
Pelan-pelan motor itu meluncur.
Belakangnya berplat nomor Surabaya.
EXT. MOTOR ZICO (MELAJU) - PAGI
KALUNG SALIB EMAS di dadanya.
STIKER "AC/DC" di kiri sayap motornya.
HELM di kepalanya.
Motornya masuk ke kompleks universitas.
Ke arah BALAIRUNG.
INT. RUANG KULIAH - SEPULUH MENIT KEMUDIAN
Dari belakang, ZICO berjalan menyisir deretan bangku yang terisi penuh.
MEMBUNGKUK. Menyisip di antara baris pertama dan kedua.
Mengambil tempat duduknya.
                     MAHASISWA (O.S.)
                Halo...
ZICO menoleh ke kanan.
Sebuah TANGAN terulur kepadanya.
Sang pemilik, 19, rambut berombak, tersenyum kepadanya.
ZICO membalasnya.
               ZICO                    MAHASISWA 1
         (menyalaminya)             (menyalaminya)
    ZICO.                       ADAM.
Yang duduk di kanan Adam ikut mengulurkan tangannya.
Ia berambut lurus agak panjang, 21.Â
                       MAHASISWA 2
                        (tersenyum)
                RUDY. FX Rudy.
ZICO membalas tersenyum.
                            ZICO
                      (menyalaminya)
                ZICO.
Perlahan ia memutar kepalanya ke kiri. Melirik yang di sampingnya.
Seorang mahasiswi berjilbab tersenyum mengangguk.
ZICO tersenyum mengulurkan tangan kepadanya.
                ZICO                      MAHASISWI 1
         (menyalaminya)              (menyalaminya)
    ZICO.                        MARIA.
Bocah itu melirik yang di sebelah kiri Maria.
TERSENTAK tubuhnya. TERBELALAK matanya.
Seorang mahasiswi BERKACA MATA dan BERJILBAB duduk di sana.
PARASNYA mengingatkan ZICO pada seseorang yang dikenalnya sangat akrab.
INDAH.
Dua pasang mata itu BERPANDANGAN.
Maria MELIRIK mereka satu persatu.
                  MAHASISWI 2                        ZICO
          (tersenyum menyalaminya)           (menyalaminya)
       RESTUBUMI.                            ZICO.
EXT. TERAS LANTAI DUA - SIANG
ZICO berdiri bersandar di pagar. Matanya menatap ke ruang kuliah.
Ke WAJAH Restubumi, yang sedang beramah-tamah dengan Maria.
Adam dan FX Rudy berdiri di sebelah kiri kanan ZICO.
FX Rudy memiringkan kepalanya ke ZICO.
                          FX RUDY
                      (separuh berbisik)
                Si Maria itu, lu tau nama belakangnya?
Adam ikut MENDEKATKAN kepalanya.
                          FX RUDY
                          (berbisik)
                Magdalena! Dulu dia Katolik.
                Tuh si Adam yang bilang.
                            ADAM
                  (tersenyum kepada ZICO)
                Aku juga Katolik.
                            ZICO
                    (mengangkat kedua
                     ibu jarinya)
                Bagus.
Mata kedua temannya itu MENGURUNGNYA dari kiri dan kanan.
                            ZICO
                Bukti negara kita berketuhanan...
Adam dan FX Rudy berpandangan.
                            ZICO
                Berkebebasan.
                          FX RUDY
                    (tersenyum-senyum)
                Elo udah kayak dosen penataran
                P4 seratus jam aja.
                            ZICO
                Kebebasan itu 'kan salah satu
                karakter Tuhan. Mana pernah
                Dia ngancam-ngancam orang
                harus percaya sama Dia? Maksa-
                maksa orang masuk ke surga-Nya?
                Gengsi banget!
                          FX RUDY
                Elo udah kayak filsuf aja--
                            ADAM
                Anak filsafat ditantang debat.
                          FX RUDY
                Puitis lu!
                            ZICO
                Aku baca buku filsafat dari SMP.
                            ADAM
                   (tersenyum menunjuk
                    hidung FX Rudy)
                Anak fakultas klenik diajak berpolemik.
ZICO dan FX Rudy saling melirik.
Tersenyum menahan tawa.
MELEDAK juga.
INT. LORONG KAMPUS - SORE
ZICO melangkah meninggalkan ruang kuliah.
Di arah berlawanan, Restubumi berjalan bersama Maria.
ZICO melihatnya.
Langkahnya MELAMBAT.
Matanya MENATAP.
Restubumi melihatnya.
Mengangguk memberikan senyumannya.
Tertegun ZICO kala gadis itu BERLALU.
INT. RUANG KULIAH - SIANG
SATU PERSATU berjalan ke meja dekat papan tulis.
Mengambil nasi kotak dan air gelas.
ZICO, Adam, dan FX Rudy kembali ke kursi mereka.
Sebuah TANGAN membuka nasi kotak.
                          FX RUDY
                    (menghela nafasnya)
                Dam, hari ini menunya nggakÂ
                enak. Muak aku saban hari
                makan jatah kampus.
                           ADAM
                Ndak enak atau kurang banyak?
                Mau ke SGPC?
                            ZICO
                         (ke Adam)
                Hmm?
                           ADAM
                  (menunjuk ke belakang)
                Sego pecel.
INT. WARUNG SGPC - SIANG
Tiga sekawan itu menikmati nasi pecel di sudut.
Restubumi dan dua mahasiswi makan di depan meja mereka.
ZICO melirik wajah gadis itu terus.
Hingga TERTANGKAP BASAH.
Keduanya pun sama-sama tersenyum.
Menganggukkan kepala.
Adam dan FX Rudy melihatnya.
Saling MELIRIK.
INT. RUANG KULIAH - SORE
ZICO dan Restubumi duduk berdampingan di depan papan tulis.
Adam, FX Rudy, dan Maria duduk mengapit keduanya.
Salah seorang PEMIRSA berdiri menghadap tim itu. Berinteraksi.
Kelimanya mendengarkan.
Sesekali saling berbisik.
Bergantian memberikan respons.
EXT. MOTOR ZICO (MELAJU) - SORE
Dengan kecepatan minimum, ZICO melihat-lihat sekelilingnya.
Di kompleks Bulaksumur.
Sekonyong-konyong matanya MEMBESAR.
Seorang GADIS berdiri di salah satu halte bis.
EXT. TROTOAR BULAKSUMUR
Motornya berhenti di sebelah halte.
                            ZICO
                Restubumi!
Yang disapa menengok.
Matanya MEMBESAR. Wajahnya berseri-seri.
                        RESTUBUMI
                Lho, ZICO...
                            ZICO
                Kemana?
                        RESTUBUMI
                Pangeran Mangkubumi.
ZICO tersenyum-senyum menahan tawa.
                        RESTUBUMI
                      (ikut tersenyum)
                Kok tertawa?
                            ZICO
                   (menunjuk hidungnya)
                Aku tebak nama bapaknya Restubumi itu
                pasti Raja Pakubumi.
Restubumi tergelak menutupi mulutnya.
                            ZICO
                             Yuk!
                 (menunjuk jok di belakang)
                Aku lewat sana.
                        RESTUBUMI
                Di mana?
                            ZICO
                Pakuningratan.
                        RESTUBUMI
                Tapi aku ndak punya helm.
                            ZICO
                Kalau ditilang, 'kan bisa patungan.
Bocah itu tersenyum-senyum MENATAPNYA.
Sang gadis tersipu menundukkan kepalanya.
INT. RUANG TAMU RESTUBUMI - LIMA MENIT KEMUDIAN
Sebuah TANGAN menarik gorden dari dalam. MEMBUKANYA sedikit.
Di depan pagar, tersenyum Restubumi turun dari motor. Ia mendekati ZICO. Menganggukkan kepalanya kepada ZICO.
Yang duduk di motor membalas mengangguk. Tersenyum melambaikan tangan kepadanya. Sang gadis membalas melambaikan tangannya. Bergeming hingga motor itu menghilang.
INT. RUANG TAMU RESTUBUMI - SORE
Ada KETUKAN.
Restubumi berlari ke pintu.
ZICO berdiri di teras. Tersenyum menganggukkan kepalanya.
Wajah Restubumi BERSERI-SERI.
                        RESTUBUMI
                     (separuh berbisik)
                ZICO...! Ayo masuk!
                            ZICO
                Terima kasih.
Di sofa ada Maria, FX Rudy, dan Adam tersenyum melambaikan tangan.
                            ZICO
                       (membalasnya)
               Sore, tim!
Restubumi MELONGOK ke dalam rumah.
                        RESTUBUMI
                Bapak...! Ibu...!
Sepuluh detik kemudian, seorang PRIA 50 tahunan, muncul dari dalam.
Diikuti seorang WANITA BERJILBAB, 40-an.
ZICO menganggukkan kepalanya kepada mereka.
                        RESTUBUMI
                       (satu persatu)
                Pak... Bu...
Gadis itu cepat-cepat BERPALING kepada ZICO.
Senyumnya MENGEMBANG.
                         RESTUBUMI
                Ini ZICO. Teman kuliah Restu.
Bocah itu TERSENYUM kepada mereka.
                            ZICO
                Selamat sore, Pak. Selamat sore, Bu.
SEKEJAP Restubumi berpaling lagi ke ayah ibunya.
MENATAP mata kedua orangtuanya satu persatu.
               AYAH RESTUBUMI                IBU RESTUBUMI
              (tersenyum, dengan             (tersenyum, dengan
               isyarat tangan)                  isyarat tangan)
          Silakan duduk.                   Silakan duduk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H