TAMU PRIA
                       (kepada ZICO)
                 Saya langsung pamit, Mas...
                            ZICO
                        Terima kasih.
Pria itu meraih tangan INDAH. Memberinya isyarat agar ikut ke luar.
ZICO melihatnya, lalu cepat-cepat masuk.
LIMA MENIT KEMUDIAN
INDAH melangkah ke dalam dengan tertunduk. ZICO berdiri di balik pintu. Pelan-pelan menutupnya.
Gadis itu membungkuk meraih tas dan kantong plastiknya di lantai.
Sekonyong-konyong DUA TANGAN merebut semuanya dari belakang.
INDAH langsung berpaling. WAJAHNYA merah padam. Matanya melotot.
Bocah itu bergeming.
                            ZICO
                    (setengah berbisik)
                   Aku anter ke kamarmu.
INT. TERAS BELAKANG
INDAH berdiri di luar pintu kamarnya.
ZICO menaruh bawaannya di meja tulis di belakang ranjang.
Bergeming keluar MELEWATI tamunya.
                           INDAH
                    (setengah berbisik)
                        Terima kasih.
INT. KAMAR INDAH - SIANG
Sebuah KETUKAN di pintu. INDAH bergegas membukanya.
SEKONYONG-KONYONG kedua matanya membesar. Wajahnya bersinar.
Di hadapannya kepala sang tuan rumah bersandar di bingkai pintu.
Rambutnya sudah rapi. Badannya sudah berseragam. Harum pula.
INDAH cepat-cepat merapikan rambutnya sendiri yang sudah rapi.
Tanpa mengangkat matanya, bocah itu menyodorinya sekotak terang bulan.