Ratih memacu motor di jalan berbatu, menyusuri kebun orang untuk sampai di gubug cintanya dengan Haris. Kebun itu milik keluarga Haris, jadi Haris tahu persis situasinya. Dari kejauhan nampak Haris sudah menunggunya sambil mengisap rokok, asap mengepul mengusir dingin. Ratih memeluk Haris erat, ia menumpahkan rindunya yang terlarang. Meneguk manisnya sampai tak tersisa ....
Bersambung
Lanjut?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!