tanganmu mengusap peluh di leherku
menirisnya di sebatang bunga yang layu
Â
percakapan itu terus mengalir deras
hingga menembus pekat malam
kami berharap esok matahari tak mengendap
hening.
Metro, 29 Juli 2015
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!