Hanya tersedia tas kecil berisi dokumen penting yang ia bawa dan selembar baju yang ia kenakan sedari kejadian itu. Misha tersenyum melihat pantulan dirinya dalam balutan bayangan air Nil yang jernih, rasanya ingin ikut menceburkan diri ke dalam sungai itu hingga Berharap permasalahan hidupnya yang ia alami hilang dalam sekejap. Pikirannya masih terbesit akal sehatnya, hingga dirinya memilih menjauh dari pinggiran tepi sungai itu.
"Siapa Nama Mu? Wahai perempuan" Tanya laki-laki itu menatap misha yang masih menunduk.
"Saya Oemar. bolehkah saya tahu siapa Nama anda? Sedari kemarin saya melihat Anda berada disini" timpalnya. Misha menoleh kearah laki-laki itu. menatap manik mata hitam legam laki laki mesir di hadapannya.
"Saya Misha Maria. Bolehkan saya Meminta Bantuan Anda Tuan!" Ujarnya.
"Apa Itu" tanyanya.
"Tolong saya, bantu saya untuk kembali ke tanah kelahiran Saya" ujar Misha dan di angguki oleh Laki laki di hadapannya. Oemar Al Jabbar
"Setangguh apapun mencintai seseorang, Jika salah satu dari yang bersangkutan tidak berjuang. Cinta hanya akan hambar akhirnya. Seberat apapun masalah, jika berjuang dan tak pernah menyerah ada penyelesaian yang akan segera menanti"
Tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H