Mohon tunggu...
Al Haura Millani
Al Haura Millani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi di prodi hukum tata negara, menyukai isu isu hukum dalam masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gender dan Politik : Analisis Hambatan Perempuan dalam Partisipasi Politik Indonesia

16 Desember 2024   12:15 Diperbarui: 16 Desember 2024   12:46 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa perempuan sudah banyak berkontribusi dan berperan dalam politik dan urusan keagamaan sejak masa Rasulullah SAW. Perempuan-perempuan pada masa itu mengajarkan pada kita untuk peka dan perhatian terhadap masalah-masalah di sekitar kita, terutama masalah agama dan negara. Kaum perempuan seharusnya tidak bersifat apatis dan turur serta menyuarakan dan memperjuangkan kebenaran. Seperti kita ketahui saat ini, sudah ada banyak sekali tokoh-tokoh perempuan yang berjuang dan kemudian jasa-jasanya memberikan banyak sekali dampak pada kehidupan sosial kita saat ini. Melihat kondisi Indonesia saat ini yang dipenuhi fenomena dan masalah-masalah yang sangat beragam dan dinamis, dan banyak permasalahan-permasalahan mengenai perempuan yang belum mendapatkan hak dan keadilannya. Dengan ini dirasa perlulah pengembalian semangat dan kontribusi kaum perempuan seperti pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafa'Urrasyidin.

Pembahasan

Partisipasi perempuan Indonesia di Parlemen masih sangat rendah. Menurut data Bank Dunia 2019, Indonesia menduduki peringkat ketujuh di Asia Tenggara dalam hal keterwakilan perempuan di Parlemen. Rendahnya keterwakilan perempuan di Parlemen telah mempengaruhi kebijakan kesetaraan gender dan gagal mengatasi permasalahan utama yang dihadapi perempuan. Membahas peran perempuan dalam politik juga penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi ketidaksetaraan gender yang masih ada. Meskipun ada kemajuan, partisipasi perempuan dalam politik Indonesia masih di bawah 30%, jauh dari target kuota 30% yang ditetapkan oleh pemerintah. Ini menunjukkan adanya hambatan struktural dan budaya yang perlu diatasi untuk mencapai kesetaraan. Dalam uraian ini, penulis akan mengeksplorasi berbagai bentuk partisipasi politik yang dapat dilakukan perempuan selama ini, sulitnya mencapai keterwakilan perempuan di ranah politik, serta tantangan perempuan dalam ranah politik.

Berikut ini ini adalah tabel yang menunjukkan data mengenai presentase keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam politik di Indonesia selama ini.

Tahun

% Perempuan

% Laki-laki

1999

9%

91%

2004

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun