"Hey, maneh ngendog?, " Tanya teman barunya dengan nada meledek.Â
"Maksudna naon?, " Balik nanya dengan nada malu.Â
" Menya SD Kantongna masih TK, ha ha ha ha, " Jawab sekelompok anak baru dan suara ketawa dengan puas.Â
Malu memang yang dirasakan. Namun mau bagaimana lagi, toh keadaan yang memaksa seperti ini.Â
Kecewa Iya, tapi akan berakhir saat Bapak jadi PNS
Kekecewaan yang dirasanya terkadang akan cepat terobati dalam hatinya karena ada harapan untuk bisa layak seperti anak - anak lain yang sebaya. Didalam hati terus menyerukan untuk bersabar karena nanti bapak akan menjadi PNS dan kehidupan akan terjamin.Â
"Sabar, ke ge bapak jadi PNS," ungkapnya dalam hati.Â
Ini selalu menjadi obat dirinya ketika mendapat cemoohan dari teman - temannya. Sehingga tidak ada kata menyerah untuk melakukan gerakan - gerakan yang menjadi tambahan pengetahuan baginya.Â
PNS bagi Doleh sangat penting saat itu. Karena melihat tetangga - tetangganya mayoritas ayahnya PNS dan yang paling rasional Bapaknya juga mengajar dan ini tinggal satu langkah lagi untuk menjadi pegawai negeri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H