kaubilang,
hati kitalah stasiun
orang-orang datang atau pulang
dan hanya kenangan yang tinggal
terselip
di bangku-bangku peron,
derit malas kereta, mungkin juga
pada jeda pengumuman
dimana gelisahmu merajam detak
jejarum jam.
hujan pagi ini, dirimulebih jauh dari senja kemarin hari.
dari mana rinduku memula, jika
deretan gerbong-gerbong tua
senantiasa menoreh melankolia.
apakah lacur, kemudian,
jika kesedihan
ditulis pada selembar kertas nota?
kaubilang hati kitalah stasiun.
kereta yang lepas jadwal, waktu
mempermainkan hidup
yang mau terus berjalan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI